Miris, Guru Ngaji ini Rela Hidup di Gubuk Bekas Kandang Sapi dengan Istri dan Dua Anaknya
Awalnya ya tidurnya sama sapi. Kalau sapinya kencing ya krocok-krocok, sebelum dipindah di luar.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Tak pernah terbayangkan dalam benak Ahmad Sutomo (41), akan mengajak istrinya Dwi Ayu Suciati (24) dan dua anaknya tinggal di bekas kandang sapi.
Namun, kondisi ekonomi memaksanya tinggal dan hidup di gubuk bekas kandang sapi.
Kandang sapi yang digunakan sebagai rumah oleh Ahmad Sutomo berada di RT 001/RW 002, Dusun Krajan, Desa Sendang, Kecamatan Jambon, Ponorogo.
Di tempat itulah, guru ngaji di Pondok Pesantren Mambaul Huda ini tinggal bersama istri serta dua anaknya, Muhammad Kholil Yusuf (4) dan Hinata Callei (2) tinggal.
Rumah Sutomo berada persis di belakang rumah orangtuanya. Di sekitar rumah Sutomo, ditumbuhi sejumlah pohon pisang.
(Perjuangan Petugas Kebersihan Masjid Berangkat Haji, Modal Bismillah Hingga Rela Jalan 6 Kilometer)
Bekas kandang sapi yang "disulap" menjadi rumah ini memiliki luas sekitar 3 meter X 6 meter. Rumah yang tampak sangat sederhana itu seluruhnya konstruksinya terbuat dari kayu dan bambu.
Begitu juga dinding rumah setinggi 1,5 meter, terbuat dari anyaman bambu atau gedek, serta tiang bambu yang tampak lapuk. Sementara itu, lantai rumah masih berupa tanah padat yang belum disemen.
"Dulu di sini penuh dengan kotoran sapi, sekitar satu meter tebalnya. Tapi sudah saya bersihkan, saya cangkul," ujarnya, Selasa (25/7/2017).
(Tokoh Masyarakat ini Tega Perkosa Anak Kandungnya yang Lagi Nyantri di Pondok Pesantren)
Ia menceritakan, pada tahun 2014 istrinya mengandung anaknya yang kedua. Istrinya pulang ke rumah orangtuanya di Pekalongan, Jawa Tengah, dan ingin melahirkan bayi keduanya di sana.
"2014 saya hidup sendiri bersama sapi di kandang hingga 2015. Waktu itu, istri saya pulang ke rumah orangtuanyap," katanya.
Sebelumnya, ketika baru memiliki satu anak. Ia dan istrinya masih tinggal di rumah orangtuanya di Ponorogo.
"Saat hamil kedua, istri saya ingin hidup mandiri. Kalau bisa punya rumah sendiri, apapun bentuknya," ucapnya.