Berkat Blimbing Wuluh, Siswa Madrasah Ibtidaiyah ini Ciptakan Energi Listrik
Penemuan hal besar sering bermula dari sesuatu yang tidak disengaja. Tidak hanya bagi orang dewasa, tapi juga para siswa.
Penulis: Rorry Nurmawati | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Dengan memanfaatkan bahan-bahan rumah tangga, sejumlah pelajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darun Najah, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto berhasil menciptakan energi listrik.
Caranya sederhanya, hanya memakai kentang, blimbing wuluh dan garam, siswi pelajar kelas VI ini dapat membuat energi listrik hingga 18 voltase (volt).
Berawal dari banyaknya buah blimbing wuluh di area sekolah yang tidak terpakai, sejumlah pelajar perempuan yang tergabung dalam kegiatan Sains pun mencoba berinovasi.
Yakni dengan menumbuk dan diletakkan dalam satu gelas, rupanya buah yang sudah masak dan hancur tersebut dalam menghasilkan sedikit energi.
(Hanya Modal Rp 10 Ribu, Kapal Dewa Ruci Buatan Andi Laku Rp 5 Juta dan Mampu Pikat Presiden Jokowi)
Barang yang pertama kali dicobanya adalah jam. Blimbing wuluh yang telah hancur kemudian dites dengan menggunakan lempengan seng dan tembaga sebagai alat penghantar untuk mengetahui gelombang electromagnetic.
Di sini, lempengan seng berfungsi sebagai kutub negatif sedangkan tembaga sebagai kutub positif.
"Sebenarnya, semua jenis buah apapun mengandung elektrolik. Yang paling kuat adalah buah yang mengandung keasaman. Salah satunya adalah blimbing wuluh," kata Syifa'ur Rahma, Senin (2/8) saat ditemui di sekolah.
(Keluarga Korban Dimas Kanjeng Tuntut Keadilan: Masak Eksekutor 20 Tahun, Dalangnya Hanya 18 Tahun)
Untuk menciptakan satuan listrik setara satu baterai ukuran A3, membutuhkan tiga buah blimbing wuluh. Tidak hanya memanfaatkan blimbing wuluh, rupanya para pelajar ini juga memanfaatkan buah-buah lainnya seperti kentang.
Untuk kentang sendiri, listrik yang dihasilkan jauh lebih besar dan tahan lama. "Empat buah kentang, setara dengan satu baterai ABC yang dijual di pasaran," imbuhnya.
Selain memanfaatkan kedua buah itu, para pelajar yang telah bergabung dengan kelompok belajar ilmu sains sejak duduk dibangku kelas lima, juga memanfaatkan garam sebagai penghasil listrik.
(Inilah Kronologis OTT Bupati Achmad Syafii dan Kajari Pamekasan Oleh KPK)
Jika digabungkan secara bersamaan, energi listrik yang dihasilkan melebihi daya baterai A3 yang hanya memiliki tenaga 1,5 volt.
"Kalau ketiganya digabung maka menghasilkan listrik sebesar 18 volt. Jauh lebih besar dibandingkan baterai A3," kata Luluk Khoiriyah pelajar lainnya.