Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kepala BNNP Jatim Perintahkan Tembak Ditempat Pengedar Narkoba

Komitmen terus memerangi dan memberantas peredaran narkoba ditunjukkan dengan sikap tegas tembak ditempat.

Penulis: Fatkhul Alamy | Editor: Mujib Anwar
SURYA/FATKHUL ALAMY
Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Fatkhur Rahman (kedua dari kiri) menunjukan barang bukti narkoba sebelum dimusnahkan, Selasa (15/8/2017). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim memusnahkan barang bukti narkoba jenis sabu sebanyak 3,072 Kg dan ganja seberat 1,3 kilogram.

Narkoba tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar di incinerator (alat pembakar narkoba) di halaman belakang kantor BBNP di Jl Ngagel Madya Surabaya, Selasa (15/8/2017).

Barang bukti sebanyak itu merupakan hasil ungkap selama empat bulan, mulai April - Juli 2017.

Ada tiga tersangka dalam kasus peredaran gelap narkoba ini, yakni RZ yang ditangkap di Bandarara Internasional Juanda Sidoarjo, 27 April 2017 dengan barang bukti 55,95 sabu.

(Jerat Kriminal dan Narkoba tak Menyurutkan Siswa Kampung Anak Negeri ini Jadi Pengibar Paskibraka)

Kemudian tersangka TAS yang diamankandi Gading Rejo Pasuruan, pada 30 Juli 2017. Sedangkan satu tersangka lain, yakni FZ yang disergap di Jl Raya Menganti Gresik, 30 Juli 2017 dengan barang bukti 1,3 Kg ganja.

Dalam pemusnahan di BNNP Jatim ini, ikut hadir dan turut memasukan narkoba ke incinerator guna dibakar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Mohammad Iqbal, perwakilan Kejaksaan Negeri Surabaya, Bea Cukai Jatim dan lainnya.

Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Fatkhur Rahman mengatakan, pihaknya berkomitmen terus memerangi peredaran narkoba. BNNP Jatim tidak akan memberi ruang terhadap pelaku kejahatan narkoba.

"Ini menjadi peringatan bagi bandar-bandar yang masih bermain di Jatim supaya berfikir 1.000 kali, karena BNNP serius perangi peredaran narkoba," kata Fatkhur, Selasa (15/6/2017).

(Curi Celana Dalam, Aksi Pemuda ini Kepergok Emak-emak, Terjadi Duel dan si Pencuri Langsung Keok)

Bahkan BNNP Jatim mengancam para pelaku ditindak tegas dengan ditembak jika membahayakan petugas dan masyarakat.

"Jika melawan akan kami tembak, kalau mati itu sudah resiko," terang Fatkhur.

Setiap anggota, lanjut Fatkhur, saat bertugas membawa senjata dengan amunisi peluru tajam. Ini dilakukan jika pelaku narkoba, terutama bandar melawan dan membahayakan.

"Tidak ada peluru hampa atau karet, semuanya peluru tajam," tegas Fatkhur.

(Inilah Pengakuan Terbaru Pembunuh Bu Lurah Cantik, Uang Untuk Beli Mobil, Modali Pom Bensin, dan . .)

Selama Agustus 2017 ini, BBNP Jatim sudah menembak dua pengedar narkoba lantaran melawan petugas saat dilakukan penengkapan.

Terakhir BNNP menembak mati Dwi Boedy saat dikeler ke tempat disembunyikannya narkoba di Sidoarjo, 11 Agustus 2017. (Surya/Fatkhul Alamy)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved