HUT Kemerdekaan RI
Ikuti Lomba Balap Terompah dan Makan Kerupuk, Mahasiswa Asing Ngaku Kagum Langsung Ngakak
Kemeriahan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 72 tak hanya dirasakan warga Indonesia, tapi juga mahasiswa asing.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kemeriahan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 72 tidak hanya dirasakan warga Indonesia.
Sejumlah mahasiswa asing yang sedang mengikuti summer program di SMA Muhammadyah 2 Surabaya juga ikut merayakannya.
Berbagai acara lomba diikuti, mulai balap terompah dengan memakai bakiak, makan kerupuk, hingga menyusun puzzle sejarah kemerdekaan Indonesia.
Xu yang (22), mahasiswa Yonsei University, Korea Selatan mengungkapkan kekagumannya, karena baru pertama kali melihat ada banyak perayaan yang dinikmati banyak anak-anak saat kemerdekaan.
(Upacara Kemerdekaan di Rumah Bung Karno Akan Berlangsung Aneh, Peserta Ditutup Matanya, Ada Apa?)
Ia juga baru pertama kali mengikuti lomba yang unik dan lucu.
“Ada rasa kerjasama saat pakai bakiak yang terhubung seperti itu, di Tiongkok ada juga permainan sejenis, namanya San ren liang zu,” ungkap gadis asal Tiongkok ini, sambil tersenyum.
Selain mengikuti lomba makan kerupuk, Xu yang bersama Niu Rui dan Yang Xinyue dari Shandong University juga mengikuti lomba puzzle.
Meskipun gabar puzle terbilang sederhana dan besar, tetapi ketiganya cukup kebingungan saat harus memadukan balok-balok gambar.
(Peringati Kemerdekaan, Tentara Jombang Kibarkan Puluhan Merah Putih Raksasa di Tempat Ekstrem)
“Ini sulit, karena saya tidak tahu sejarahnya. Sekalian belajar disini, biar saya tahu cerita kemerdekaan Indonesia,” tambahnya.
Wakil kepala Sekolah SMAN Muhammadiyah 2, Rr Tanti Puspitorini mengungkapkan biasanya mahasiswa asing yang berada di sekolahnya itu mengisi materi bahasa Mandarin.
Hanya saja selama 2 hari, mereka mengikuti berbagai kegiatan perayaan kemerdekaan bersama siswa. Termasuk upacara bendera yang akan dilakukan besok, Kamis (17/8/2017).
“Kegiatan lomba selama 2 hari, biar tidak banyak meninggalkan pelajaran.Mereka mahasiswa asing kami tawarkan ikut lomba, seperti yang puzzle ini kami adakan dengan kerjasama dengan guru sejarah,” jelasnya.
Ia mengharapkan dengan mahasiwa asing mengikuti lomba puzle dan lomba lainnya bisa berbagi budaya dengan siswa. Apalagi dalam lomba puzzle, setiap petunjuk mengandung sejarah kemerdekaan.
“Kalau mereka diajak mengikuti banyak lomba, mereka pasti bisa belajar sejarah kemerdekaan,” tegasnya. (Surya/Sulvi Sofiana)