Pemalsuan Dua Brand Rokok Cukup Ternama ini Ternyata Dilakukan di Home Industri Sidoarjo
Menggiurkannya bisnis industri rokok, membuat banyak usaha rumahan abal-abal yang memproduksi rokok merk cukup terkenal.
Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Satreskrim Polresta Sidoarjo mengamankan industri rumahan pengepakan rokok yang diduga ilegal.
Usaha yang berada di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, ini memalsukan merek dagang rokok Bosini dan Brand Djati asal Malang.
Kasatreskrim Polresta Sidoarjo, Kompol M Harris, mengatakan pihaknya mendapat keluhan dari pemilik merek bahwa merek rokoknya telah dipalsukan.
"Katanya pembuatannya di Sidoarjo. Setelah kami telusuri ternyata benar," katanya, Senin (28/8/2017).
(Bangkalan Larang Investor Bisnis Pergudangan di Sepanjang Akses Jalan ke Jembatan Suramadu)
Harris menuturkan, usaha rokok ilegal ini milik ED asal Jateng. Pemilik memasok rokok lintingan biasa yang kemudian diproses menjadi seperti rokok dari dua merek itu tadi.
Pabrik rokok yang digrebek ini bertugas untuk mengemas rokok-rokok tersebut sebelum akhirnya dijual kembali di Jateng.
"Tadinya ini hanya rokok lintingan biasa. Oleh pemilik, rokok lintingan itu dimodifikasi agar mirip seperti merek yang asli, kemudian di-packing di sini," sambungnya.
Tak hanya memalsukan merek dan memodifikasi rokok, pemilik rokok juga membuat pita cukai palsu. Hal ini dilakukan selain menghindqri pajak cukai juga untuk menyerupai kemasan rokok aslinya.
(Pasutri ini Pakai Upal Belanja di Pasar, Aksinya Dikuntit Warga, Diposting ke Medsos dan Jadi Viral)
Dalam sehari, pabrik ini bisa menghasilkan lebih dari 3.000 bungkus rokok yang isinya 12 batang.
"Rokok palau ini kemudian dipasarkan di Jateng," imbuhnya.
Harris mengungkapkan saat digrebek, polisi menemukan satu pekerja atas nama Mulyono warga Sidoarjo yang saat ini telah diamankan.
Kendati demikian, pihaknya juga tengah mengejar ED untuk mempertangjawabkan perbuatannya.
(Frontage Road Malah Bikin Saluran Air di Wonokromo Mampet, Padahal Mau Masuk Musim Hujan)
"Pasti kami kejar si pemilik usaha," tegas Harris. (Surya/Irwan Syairwan)