Imam yang Dibunuh Komplotan Anak Punk Ternyata Baru Beberapa Hari Bergabung, Penyebabnya Sepele
Nahas nian nasib Imam Subekti, dia harus meregang nyawa setelah dihabisi komplotan anak punk yang baru dikenalnya.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Imam Subekti (25) korban pengeroyokan komplotan anak ternyata baru tiga hari bergabung bersama anak punk di Kota Kediri.
Namun nahas, Imam meninggal di tangan kenalan barunya tersebut.
Monsha Satria (21), yang diduga menjadi aktor utama kasus pengeroyokan mengaku baru mengenal korban tiga hari sebelum kejadian.
"Saya baru kenal dengan korban tiga hari. Tapi kelakuannya suka mengganggu anak-anak punk perempuan," tegas Monsha Satria menjawab pertanyaan Kapolresta Kediri, Selasa (12/9/2017).
(BREAKING NEWS - Aktor Pengeroyokan Anak Punk Hinga Tewas Tertangkap)
Termasuk motifnya mengeroyok korban sebenarnya hanya untuk memberi "pelajaran" kepada korban yang suka mengganggu anak punk cewek.
Monsha juga mengakui yang memukul pertama kali korban dengan tangan kosong. Namun rekan-rekannya sesama anak punk kemudian ikut memukuli korban hingga akhirnya meninggal.
Di antara tersangka yang telah diamankan, Monsha termasuk yang paling senior menjadi anak punk. Usia Monsha juga yang tertua di antara tersangka lainnya.
Menurut Monsha, korban mulai bergabung bersama anak punk yang biasa mangkal di Perempatan Bence karena punya kenalan anak punk.
(Terungkap, Anak Punk Diduga Dibunuh Teman Sendiri Karena Kebiasaan Menjengkelkan ini)
Kapolresta Kediri AKBP Anthon Heryadi menyebutkan, sejauh ini pengeroyokan yang menimpa korban berlangsung spontan.
Karena korban suka mengganggu anak punk cewek sehingga banyak temannya sesama anak punk yang tidak suka.
Kemudian Monsha mengumpulkan teman-temannya di warung Bu Lestari di ruko mangkrak Pasar Grosir Ngronggo. Di lokasi itulah korban dihakimi serta dipukuli hingga meninggal.
"Kasus ini terungkap setelah ditemukan mayat korban di Ngancar," jelasnya.
Para pelaku membawa mayat korban dengan dibonceng di tengah naik sepeda motor Honda Beat nopol AG 4358 BW. Tersangka membuang mayat korban ke hutan untuk menghilangkan jejak.