Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Larut Dalam Buai Jazz Patrol, Wisatawan Amerika ini Ogah Beranjak Nikmati Kawitan Banyuwangi

Festival Kampung Wisata Temenggungan (Kawitan) di Banyuwangi menarik minat para wisatawan. Banyak sisi unik dan menarik yang menggoda mereka.

Penulis: Haorrahman | Editor: Mujib Anwar
SURYA/HAORRAHMAN
Aksi musisi di Festival Kawitan Banyuwangi memadukan musisi asing dan etnik yang menarik wisatawan asing, Senin (18/9/2017) malam. 

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Warga Kampung Temenggungan Banyuwangi menggelar Festival Kampung Wisata Temenggungan (Kawitan) di depan Pendopo Sabha Swagata, Senin (18/9/2017) malam.

Di even ini warga setempat menampilkan beragam atraksi mulai kesenian tradisional sampai konser Jazz Patrol yang berkolaborasi dengan musisi nasional maupun international.

Perpaduan suara musik tradisional dari permainan patrol, yakni alat musik yang terbuat dari bambu berpadu apik dengan alat musik modern.

Ditambah tiupan seruling dan tabuhan kendang yang dimainkan oleh Aron Djembe Fola, musisi asal Amerika Serikat membuat sajian musik jazz yang disajikan begitu unik dan memikat.

(Pembalap 29 Negara Ramaikan International Tour de Banyuwangi, Panjang dan Rute Lintasannya Eksotik)

Lagu khas daerah seperti Kelangan, Langit Lan Bumi, Lir Pedhote Banyu yang dibawakan oleh penyanyi lokal tampil dengan nuansa yang berbeda.

Tidak hanya Jazz Patrol, warga Temenggungan juga menampilkan drama teatrikal Sritanjung dan Sidopekso yang merupakan cerita legenda Asal mula Banyuwangi.

Anak anak muda membawakan kisah asal mula Banyuwangi. Festival Kawitan juga menampilkan Tari Gandrung dan permainan musik solo dari Ali Gardy yang membawakan alat musik etnik dawai khas Dayak.

Temenggungan merupakan salah satu kampung di kota Banyuwangi yang dulunya merupakan kampung pertama, yang dibangun saat pemindahan pusat pemerintahan Kadipaten Blambangan dari Lupampang, Muncar pada era Bupati Mas Alit tahun 1774.

(Gara-gara Pinjam Sabit, Siswi Kelas 1 SMP Hamil 8 Bulan Dari Benih yang Ditabur 3 Pemuda)

Pendopo kabupaten Banyuwangi dulunya merupakan keraton Kadipaten Blambangan. Kampung Temenggungan merupakan area pendukung sebagai tempat bermukim bagi para pejabat pemerintahan maupun pengurus rumah tangga pendopo kabupaten.

"Kami sangat bangga warga Temenggungan bisa menggelar festival yang mengangkat potensi lokalnya. Semoga Temenggungan akan menjadi destinasi wisata yang semakin dikenal apalagi lokasinya di kota sangat
cocok untuk jadi bagian wisata city tour di Kota Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Potensi wisata spiritual di Temenggungan berupa sumur Sri Tanjung yang dipercaya menjadi cikal bakal munculnya nama Banyuwangi.

(Kos-kosan untuk Bisnis Mesum Makin Marak di Kota Bung Karno, Layani Paket Drive Thru, Modusnya Licin)

Potensi seni budaya yang ada seperti pusat kerajinan batik bermotif Gajah Oling juga menjadi ciri khas, di samping kesenian tradisional seperti gamelan, barong Osing, kuntulan, musik patrol dan lain-lain.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved