Begini Cara Kerja Museum Virtual 3D Karya Inovatif Mahasiswa ITS Surabaya, I Gede Aris Darmayasa

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Triana Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - I Gede Aris Darmayasa adalah mahasiswa Institut Tekonologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya asal Bali, yang menginovasikan museum virtual 3D.

Karyanya tersebut merupakan bagian dari Tugas Akhirnya (TA), sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Komputer di ITS Surabaya.

Mahasiswa ITS Surabaya Inovasikan Canggih Museum Mpu Tantular, Pengalaman Pengunjung Jadi Beda

Diam-Diam #VishalSingh Beginiin #JessicaIskandar di Balik Layar, Netizen: Oohhh Pegang Terus Bang https://t.co/CrH83oxz4P via @tribunjatim

— Tribun Jatim (@tribunjatim) September 22, 2017

Gempar Driver Ojek Online Bule, Ternyata Pria Itu Bukan Pengemudi Resmi GO-JEK! Lalu Siapa?

Pria kelahiran 19 September 1995 ini menciptakan museum virtual 3D dengan mengambil lokasi di Museum Mpu Tantular.

Dalam karyanya, museum virtual ditampilkan menggunakan TV 3D steril yang dikonversikan kacamata tiga dimensi agar gambar lebih nyata.

Museum virtual ciptaan Aris memiliki sensor leap motion.

Demi Tiket Nonton Persebaya di Stadion, Bonek Cilik Ini Rela Jualan Telur Puyuh Sampai ke Luar Kota

Prinsip kerja dari sensor leap motion menggantikan kerja keyboard dan mouse lewat pancaran infrared yang bisa digantikan dengan tangan pengunjung.

“Sensor ini akan mengenali tangan dari pengunjung. Sensor ini akan diproses sehingga setiap gerakan tangan akan menjadi sebuah perintah pada museum virtual. Misalnya mengepalkan tangan ke depan, berarti maju menelusuri museum,” ujar Aris melalui rilis yang diterima TribunJatim.com, Jumat (22/9/2017).

Dalam proses pengerjaan karyanya tersebut, Aris menghabiskan waktu selama dua semester.

Ide pembuatan TA tersbut terinspirasi dari tantangan dosen yang menawarkan untuk membuat museum lebih menarik bagi pengunjung.

8 Potret Sassi Kirana Asmara, Putri Anjasmara yang Multitalent, No 2 Bikin Deg-degan, Berani Banget!