Beri Pelatihan Membatik, Tiga Dosen UK Petra Surabaya Ajarkan Tahapan Ini pada Siswa SD
Tiga dosen Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya berikan pelatihan membatik dengan teknik colet
Penulis: Triana Kusumaningrum | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Triana Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tiga dosen Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya berikan pelatihan membatik dengan teknik colet kepada siswa sekolah dasar (SD).
Melalui praktek langsung, diharapkan para siswa bisa menemukan bakat, mengembangkan keterampilan, kreativitas serta dapat menyaksikan secara langsung implementasi pelajaran seni secara jelas.
Kali ini siswa SDN KIP 156 Simolawang Surabaya diajak belajar membatik menggunakan metode colet.
Siswa diajarkan mulai dari mengenal, melihat, mengamati, melakukan hingga berproses dalam kegiatan batik.
“Kami tidak memaksakan para siswa harus membuat motif tertentu, terserah mereka ingin berkreasi seperti apa,” ujar Laksmi Kusuma Wardani, dosen Fakultas Seni dan Desain UK Petra Surabaya melalui rilis yang diterima TribunJatim.com, Jumat (29/9/2017).
Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan Jumat, 29 September 2017 di SDN KIP 156 Simolawang di Jalan Simolawang II Barat no 45B, Simokerto, Surabaya.
Ada 28 siswa dan 2 guru yang akan mengikuti pelatihan ini.
"Ada tahapan yang akan mereka lalui adalah mencolet pewarna dengan kuas, kemudian dicelupkan dalam cairan fix untuk mengunci warna, kemudian dijemur setengah kering, selanjutnya merolod malam menggunakan air mendidih, dan terakhir membilas dengan air bersih kemudian dijemur," tambahnya.
(Warga Keluhkan Sulitnya Cari Parkir di Area Balai Kota Surabaya Karena Kegiatan Bike to Work)
Gelaran ini merupakan bagian dari program Iptek Bagi Masyarakat (IbM) yang berhasil mendapatkan hibah dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Program tersebut mendapat hibah senilai Rp 40.000.000 ini diberikan kepada tiga dosen Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya.
Mereka adalah Laksmi Kusuma Wardani, Sriti Mayang Sari, dan Aniendya Christianna.
