Aneka Olahan Belimbing dari Karangsari Kota Blitar, Bisa Produksi 20 Kg Manisan Tiap Minggu
Kelurahan itu juga menjadi pusat memproduksi aneka makanan dan minuman berbahan baku buah belimbing.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar tidak hanya menjadi sentra penghasil buah belimbing di Kota Blitar.
Kelurahan itu juga menjadi pusat memproduksi aneka makanan dan minuman berbahan baku buah belimbing.
Masripah (61), sibuk menata barang dagangan di area parkir Agrowisata Belimbing Karangsari, Selasa (3/10/2017).
Barang dagangan berupa aneka makanan dan minuman dari buah belimbing yang sudah dikemas itu ditata rapi di atas meja.
Sesekali, terdengar Masripah menawarkan dagangan ke pengunjung yang lewat di dapannya.
“Monggo bu mampir, manisan belimbingnya, atau sirup belimbingnya. Silakan dicoba dulu,” terdengar suara Masripah menawarkan dagangannya ke pengunjung Agrowista Belimbing Karangsari.
Masripah merupakan satu dari puluhan ibu rumah tangga di Kelurahan Karangsari yang menjual makanan dan minuman olahan dari belimbing. Ibu empat anak itu memproduksi sendiri aneka makanan dan minuman berbahan belimbing.
Masripah mulai menekuni usaha membuat makanan dan minuman dari belimbing pada 2011, setelah pensiun dari pegawai negeri sipil (PNS). Dia membentuk kelompok usaha kecil menengah bernama Mekarsari.
Anggotanya 10 orang termasuk dirinya. Kelompoknya memproduksi berbagai jenis makanan dan minuman dari buah belimbing.
“Buah belimbing kami olah menjadi manisan, kerupuk, minuman sari buah, dan sirup. Manisannya yang paling laris,” kata perempuan berjilbab itu.
Dalam seminggu, Masripah mengolah 20 kilogram belimbing untuk manisan. Selain dijual di rumah, manisan produksinya juga dikirim ke Jakarta, Surabaya, dan Malang. Cara membuat manisan sederhana.
Buah belimbing yang baru dipetik dari kebun dibersihkan terlebih dulu. Setelah itu, buah belimbing dipotong kecil-kecil. Buah belimbing yang sudah terpotong kecil-kecil itu kemudian direbus.
“Merebusnya pakai gula, dibiarkan sampai lunak,” katanya.
Buah belimbing yang sudah lunak lalu diangkat untuk diendapkan selama satu hari. Kemudian buah belimbing ditus sampai airnya kering. Setelah itu, buah belimbing dimasukkan ke open. “Sekarang lebih mudah karena dapat bantuan opern dari pemerintah. Sebelum ada open, kami menjemurnya,” ujar Masripah.
Masripah mengemas manisan itu menjadi lebih menarik. Manisan yang sudah dalam kemasan itu dia jual dengan harga mulai Rp 10.000 sampai Rp 15.000. Dia juga menjual manisan dalam kemasan satu kilogram. Harga manisan kemasan satu kilogram Rp 60.000. “Kalau pas panen, biasanya kami langsung mengolah manisan sampai satu kuintal,” ujarnya.