Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemkot Surabaya Temukan Sekoper Dokumen Tanah Fiktif, Terbanyak Dari Kelurahan Strategis ini

Mahalnya harga tanah di Surabaya dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggungjawab memalsukan surat tanah. Hingga akhirnya semua terungkat dan ...

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
SURYA/FATIMATUZ ZAHROH
Asisten I Sekkota Surabaya Yayuk Eko Agustin menunjukkan buku surat administrasi pencatatan tanah di Kelurahan Medokan Ayu yang digandakan hingga lima buah, Rabu (4/10/2017). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya mendapatkan temuan penggandaan buku surat pencatatan administrasi tanah Letter C yang dipalsukan di Kelurahan Medokan Ayu Kecamatan Rungkut.

Ada sebanyak lima buku Letter C yang ditemukan dengan isi pencatatan tanah yang berbeda-beda. Padahal seharusnya buku induk pencatatan tanah ini hanya ada satu buah.

Ada yang digandakan dengan tulisan tanggan, ada pula yang difoto kopi. Total, ada sebanyak 18 berkas yang ditemukan bermasalah dan diduga fiktif.

Dalam jumpa pers tersebut bahkan dibawa satu koper berisi berkas-bekas pencatatan tanah disinyalir adalah bentuk penggandaan.

Lantaran diduga ada pemalsuan dan penggandaan, Pemkot Surabaya melaporkan temuan ini ke Polrestabes kota Surabaya agar dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

(Sekolahnya Ludes Terbakar, Kepala Sekolah ini Malah Diperas Kapolres untuk Lepas Police Line)

Asisten I Sekkota Surabaya Yayuk Eko Agustin mengatakan permasalahan tanah ke Medokan Ayu ini bukan kali ini saja terjadi.

"Sebelumnya banyak ada keluhan warga seperti riwayat tanah yang dobel hingga diurus juga ke ranah hukum namun secara parsial," kata Yayuk saat menggelar jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot, Rabu (4/10/2017) siang.

Bahkan berulang kali lurah sebelumnya sampai mengundurkan diri lantaran tidak sanggup menangani masalah pertanahan di sana.

Terbaru, keluhan yang sama juga disampaikan oleh lurah Medokan Ayu yang baru dilantik dua bulan belakangan.

(Gunung Agung Bikin Tegang Laga Arema FC Lawan Bali United)

Ia menyeluhkan banyak pengajuan pengurusan riwayat tanah yang menumpuk dan tidak terlayani.

Setelah dilakukan pengecekan ternyata di kelurahan tersebut ada sebanyak lebih dari lima buku pencatatan tanah.

"Maka kita melaporkan ke polisi atas temuan ini, bagaimana seharusnya kami melakukan langkah, agar tidak sampai terjadi kesalahan," kata Yayuk.

Menurutnya temuan buku Letter C yang ganda hingga berjumlah lima buku ini baru terjadi kali ini. Dan menurutnya ini cukup mengerikan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved