Pemkot Surabaya Temukan Sekoper Dokumen Tanah Fiktif, Terbanyak Dari Kelurahan Strategis ini
Mahalnya harga tanah di Surabaya dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggungjawab memalsukan surat tanah. Hingga akhirnya semua terungkat dan ...
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
Yang terdapat indikasi bahwa ada satu bidang tanah atau persil yang tercatat atas lebih dari satu nama pemilik.
"Kita lihat ngeri juga kasus ini. Nah, kasus ini kita temukan setelah ada warga yang mengurus riwayat tanah ternyata namanya tidak ada di buku administrasi pertanahan kelurahan," tegas Yayuk.
Dan kalaupun di cek kebenarannya, buku mana yang dianggap sah.
Lebih lanjut, temuan ini sudah sempat dilaporkan di inspektorat dan juga kejaksaan, namun pihaknya menyebut menunggu hasil laporan bisa diproses. Sehingga Pemkot bisa memastikan tidak salah langkah.
(Awas Jembatan Suramadu Ditutup dan Macet Total, ini Penyebabnya)
"Ternyata permasalahannya seperti ini, pantas kalau kemarin-kemarin banyak lurah yang tidak sanggup," kata Yayuk.
Hal senada juga disampaikan Lurah Medokan Ayu, Gloria Puspa Cendana. Ia menyebutkan dalam dua bulan ia menjabat setidaknya ada lebih dari lima warga yang mengeluhkan adalah permasalahan administrasi tanah.
"Sekitar lima masalah lebih. Selama dua bulan ini segitu," ucap Gloria.
Menurutnya setelah dicek di buku pencatatan tersebut memang terdapat data yang ganda. Misalnya satu persil ditemukan catatan pemilik dua hingga tiga orang.
(Tim Riset UB Buat Kursi Roda Cerdas nan Canggih untuk Pasien dan Penyandang Difabel)
Tak heran jika di Medokan Ayu banyak terdapat sejumlah bangunan yang tahu-tahu membangun. Ternyata mengaku punya sertifikat, atau punya catatan petok D. (Surya/Fatimatuz Zahroh)