Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cucu Panglima Jenderal Sudirman Berperan Sebagai Sang Kakek Dalam Drama Kolosal Ini, Gini Ceritanya!

Peringatan HUT TNI KE-72 kini sedang di selenggarakan diDermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Edwin Fajerial
(KOMPAS.com/Kristian Erdianto)
Cucu Jenderal Besar Sudirman, Danang Priambodo Sudirman, akan tampil dalam pagelaram drama kolosal dalam upacara HUT ke-72 TNI di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017) mendatang. Danang akan berperan sebagai Jenderal Sudirman saat bergerilya melawan Belanda pada pertengahan Desember 1948 di Yogyakarta. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti

TRIBUNJATIM.COM - Peringatan HUT TNI KE-72 kini sedang di selenggarakan diDermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017).

Selain upacara, banyak penampilan lain yang juga akan disuguhkan.

Satu diantaranya adalah pagelaran drama kolosal.

Drama kolosal ini akan diperankan oleh Cucu Panglima Besar Jenderal Sudirman, Danang Priambodo Sudirman.

Cucu Panglima Besar Jenderal Sudirman, Danang Priambodo Sudirman, tampil dalam pagelaran drama kolosal saat upacara HUT ke-72 TNI di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017).
Cucu Panglima Besar Jenderal Sudirman, Danang Priambodo Sudirman, tampil dalam pagelaran drama kolosal saat upacara HUT ke-72 TNI di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017). ()

Bagaimana peran Danang dan drama apa yang diperankannya?

Berikut ulasannya dilansir dari Kompas.com dan Tribunnews :

1. Berperan sebagai Jendral Sudirman

Danang memerankan tokoh sang kakek saat bergerilya melawan Belanda pada pertengahan Desember 1948 di Yogyakarta.

Ketika itu Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki Yogyakarta.

Di saat pemimpin-pemimpin politik berlindung di Keraton Sultan, Sudirman beserta sekelompok kecil tentara dan dokter pribadinya, melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama tujuh bulan.

2. Pasukan Belanda yang tiba-tiba menyerang.

Adegan awal menggambarkan kehidupan masyarakat Yogyakarta yang rukun dan damai.

Tiba-tiba, pasukan Belanda datang dan menembaki warga yang ada di jalan raya.

Pesawat menjatuhkan bom dan mengguncang seluruh wilayah Yogyakarta.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved