Pengadilan Tak Kabulkan Permintaan Penasihat Hukum Alfian Tanjung Terkait Pemindahan Penahanan
Sidang perdana kasus ujaran kebencian, yang menjerat terdakwa Alfian Tanjung kembali digelar padaRabu (4/10/2017).
Penulis: Aqwamit Torik | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sidang perdana kasus ujaran kebencian, yang menjerat terdakwa Alfian Tanjung kembali digelar padaRabu (4/10/2017).
Sidang yang beragendakan pembacaan dakwaan seharusnya digelar minggu lalu.
Namun karena Jaksa Penuntut Umum belum bisa menghadirkan terdakwa di persidangan, sidang terpaksa ditunda.
Sidang kali ini digelar di ruang sidang Candra Pengadilan Negeri Surabaya.
(Ada Anggota Keluarga Satwa Baru, Yuk Intip Lucunya Bayi Orangutan yang Lahir di Batu Secret Zoo)
Tampak pengamanan ketat diterapkan oleh polisi beserta sekelompok pria mengenakan topi dan baju putih.
Awak media yang hendak meliput, diharuskan menunjukkan kartu pers kepada polisi.
Usai sidang pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum rampung digelar, tim penasihat hukum dari terdakwa, langsung mengajukan eksepsi atau nota keberatan.
Pembacaan eksepsi tersebut diawali oleh ketua tim penasihat hukum, Abdullah Al Katiri.
Eksepsi setebal kurang lebih 46 halaman tersebut, dibacakan bergantian oleh tim penasihat hukum.
Usai eksepsi tersebut dibacakan secara bergantian, penasihat hukum kemudian meminta agar Alfian Tanjung bisa dipindah dari Mako Brimob Polda Metro Jaya Jakarta, ke Rutan Surabaya.
Alasan mereka adalah, agar bisa mendapat akses untuk memberikan nasihat hukum.
"Karena selama ini kami selalu dipersulit saat meminta akses masuk ke Mako Brimob," ujar Munarman selaku tim penasihat hukum Alfian Tanjung, yang juga menjabat sebagai Jubir FPI, kepada Majelis Hakim, Rabu (4/10/2017).