Bilang 'Akan Kita Serbu . . .', Begini Klarifikasi Panglima TNI Gatot Nurmantyo
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengklarifikasi salah satu pernyataannya yang menggegerkan, karena akan menyerbu ...
TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengklarifikasi salah satu pernyataannya di depan mantan petinggi TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/10/2017) lalu.
Salah satu pernyataan yang menimbulkan kontroversi adalah, "Bahkan kita katakan, kita intip terus, kalau itu ada, akan kita serbu".
Pernyataan tersebut terkait rangkaian perkataan Gatot dalam pidato yang menyebut bahwa ada institusi non-militer yang mengadakan 5.000 senjata api.
Dalam wawancara khusus dengan Rosiana Silalahi dalam "Rosi" di Kompas TV, Kamis (5/10/2017) malam, Gatot mengakui kalimat itu.
(Inilah Sosok Prajurit Cantik yang Sopiri Jokowi Saat Inspeksi Pasukan di HUT TNI)
Namun, dia membantah maksudnya bukan demikian, karena ada kalimat yang dipotong lalu tersebar di publik.
"Tapi ada kata-kata, 'apabila hukum sudah tidak berlaku'. Ekornya itu diputus," kata Gatot.
"Saya juga katakan, 'apabila hukum sudah tidak berlaku', saya mau izin kepada siapa? Kan berarti hukum rimba yang berlaku kan. Kondisi darurat kan berarti," ujar dia.
Karena pernyataannya dipotong, Gatot mengaku wajar bahwa terkesan ia sedang menakuti masyarakat. Padahal, tidak demikian.
(Tak Peduli Presiden, Jokowi Harus Jalan Kaki 3 Km ke Lokasi Peringatan HUT TNI, ini Penyebabnya)
"Kalau saya katakan, informasi yang tepat dan akan terjadi, itu baru beda. Ini saya ngomong apabila hukum sudah tidak berlaku. Ini yang dipotong sehingga nakut-nakutin orang, ya pada takut," ujar Gatot.
Gatot juga membantah kalimatnya itu bertujuan menebar ketakutan di kalangan mantan petinggi TNI. Menurut Gatot, meskipun mereka sudah pensiun, namun masih memiliki keberanian yang tinggi dalam membela tumpah darah Indonesia.
"Kalau saya nakut-nakutin purnawirawan, purnawirawan itu enggak takut mati. Mereka purnawirawan tapi jiwa-jiwanya masih tinggi. Saya nakut-nakutin purnawirawan, ketawa dia. Justru lebih berani purnawirawan daripada tentara aktifnya," ujar Gatot.
(Presiden Jokowi Diminta Segera Ganti Panglima TNI dan Berikan ke Jenderal Angkatan Udara)
Transkrip rekaman