Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bikin Tank dan Meriam Raksasa Canggih ini, Korut Bisa dengan Mudah Hantam Ibukota Korsel

Korut ditakuti karena mampu mengembangkan persenjataan balistik antar-benua yang bisa mengangkut hulu ledak nuklir. Ternyata mereka juga bisa ...

Editor: Mujib Anwar
(Mirror)
Peluru meriam berkaliber 170 milimeter itu bisa menghantam Seoul, Korea Selatan jika ditembakkan dari perbatasan kedua Korea. 

TRIBUNJATIM.COM, PYONGYANG - Hingga saat ini Korea Utara ditakuti karena kemampuannya mengembangkan persenjataan balistik antar-benua yang bisa mengangkut hulu ledak nuklir.

Banyak kalangan yakin Korea Utara, di tengah tekanan sanksi internasional dan keterbatasan lainnya, mampu mengembangkan rudal yang bisa mencapai sasaran nun jauh dari negeri itu.

Namun, peralatan perang Korea Utara bukan hanya rudal-rudal balistik saja. Negeri itu masih memiliki senjata konvensional yang secara teori mampu menghantam ibu kota Korea Selatan, Seoul.

Salah satunya adalah meriam raksasa Koksan yang diklaim pelurunya bisa menghantam Seoul jika ditembakkan dari perbatasan kedua negara.

Cabuli Kuda Betina, Aksi Pria ini Terekam CCTV, Saat Kekasihnya Tahu Terjadilah Hal Tak Terduga ini

Meriam berkaliber 170 milimeter itu bisa mengenai target dalam jarak 60 kilometer. Artinya, kota Seoul yang hanya berjarak 56 kilometer dari perbatasan masuk ke dalam jarak tembak meriam raksasa ini.

Meriam Koksan memang bukan barang baru karena merupakan buatan paruh pertama abad ke-20. Meriam jenis ini bahkan sudah tak dipakai banyak negara ketika teknologi persenjataan maju pesat sejak 1950-an.

Meski demikian, Korea Utara masih menyimpan dan mengandalkan meriam-meriam raksasa ini yang asal muasal namanya masih menjadi misteri.

Koksan diyakini bukan nama asli senjata itu. Nama itu diberikan sesuai dengan nama daerah tempat pertama kali senjata itu terlihat intelijen Barat pada 1978.

10 Kota di Dunia ini Paling Berbahaya bagi Perempuan, Astaga Nomor 9 Ada di Indonesia

Sebagian besar persenjataan Korea Utara di masa itu diperoleh dari Uni Soviet, tetapi Negeri Beruang Merah tak pernah mengembangkan meriam dengan kaliber 170 milimeter.

Kemungkinan besar Koksan diambil dari senjata-senjata pertahanan pantai Jepang atau meriam K18 buatan Jerman yang banyak dipakai pada Perang Dunia II.

Meriam Koksan sebenarnya pernah dipakai dalam perang sesungguhnya. Dalam dekade 1980-an, Korea Utara sudah menjual sistem persenjataan ini ke Iran yang saat itu terlibat perang dengan Irak.

Pada 1986, Iran merebut Semenanjung Al-Faw yang terletak tak jauh dari ladang-ladang minyak Kuwait yang dianggap sebagai sekutu Irak.

Dari Semenanjung Al-Faw, Iran kemudian menembaki ladang-ladang minyak Irak dengan menggunakan meriam Koksan ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved