Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Meninggal Selasa Kliwon, Makam Orang ini Dijaga Ketat Polisi dan Warga 7 Malam, Demi Jimat dan . . .

Bagi orang Jawa, Selasa Kliwon jadi hari sakral dan dikeramatkan. Kepercayaan yang sudah turun temurun sejak nenek moyang.

Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI
ilustrasi makam 

TRIBUNJATIM.COM, GUNUNG KIDUL - Bagi orang Jawa, Selasa Kliwon jadi hari sakral dan dikeramatkan. Ini tak lepas dari kepercayaan masyarakat Jawa yang sudah turun temurun sejak nenek moyang.

Bila ada orang yang meninggal pada Selasa Kliwon, akan memunculkan mitos tersendiri.

Bagi orang-orang yang menganut ilmu hitam, jenazah orang yang meninggal pada Selasa Kliwon akan menjadi buruan.

Mereka percaya mayatnya bisa dijadikan jimat, diambil sebagai mahar pesugihan dan lain sebagainya.

Maka tak heran, di sejumlah daerah di Indonesia kerap terjadi laporan makam yang dibongkar, jenazah hilang, tali pocong hilang dan lainnya.

Di Gunungkidul, Yogyakarta warga selalu beramai-ramai menjaga makam seorang warganya yang meninggal tepat di Selasa Kliwon.

Tentu saja tindakan ini untuk mengantisipasi si jenazah agar tak terusik tangan-tangan jahil yang sedang mendalami ilmu hitam.

Adalah warga di Desa Karangwuni, Kecamatan Rongkop yang menjaga jenazah seorang warganya yang meninggal Selasa Kliwon.

Bahkan warga dibantu polisi untuk menjaga makam tersebut.

Lamanya bahkan sampai 7 hari terus menerus.

Kepala Desa Karangwuni, Suparta mengatakan kepercayaan masyarakat di desanya, sama seperti kepercayaan masyarakat lainnya di Gunungkidul, yang mempercayai jika orang yang meninggal di malam Selasa Kliwon maka akan ditunggui.

"Kalau di desa kami biasanya ditunggui seminggu atau sampai 7 hari setelah meninggal, tetapi ada yang sampai 40 hari," katanya, Jumat (3/11/2017).

Ia menuturkan, warga yang menunggui makam dikarenakan percaya jika meninggal pada malam Selasa Kliwon, jenazah sering dicuri hewan liar.

"Sampai saat ini memang belum ada peristiwa pencurian jenazah, tetapi warga mengantisipasi," ucapnya.

Sunyoto, seorang warga Dusun Teken, Desa Karangwuni mengatakan masyarakat khawatir jenazah dicuri hewan liar, oleh karena itu warga menunggui di sekitaran pusara orang yang baru saja meninggal dunia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved