Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menteri Perindustrian Arilangga Siap Gantikan Setya Novanto

Airlangga tidak menjelaskan lebih jauh komunikasi yang dibahas. Ia pun bergegas meninggalkan wartawan lalu masuk ke dalam mobil.

Penulis: Benni Indo | Editor: Yoni Iskandar
TribunJatim/ Galih Lintartika
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Packaging Service Division (PSD) dan Pandaan Mega Distribution Centre (Mega DC) milik Coca – Cola Amatil Indonesia (CCAI) di Pandaan, Kabupaten Pasuruan Kamis (9/3/2017) siang 

 TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Menteri Perindustrian Airlanggar Hartarto menjadi salah satu kandidat pengganti Setya Novanto di posisi Ketua Umum Golkar.

Airlangga pun mengaku, sebagai seorang kader ia siap jika nantinya menggantikan posisi Setya Novanto yang saat ini tengah menjalani masa penahanan oleh KPK karena terlibat kasus korupsi E - KTP.

Ditemui di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) setelah memberikan kuliah umum kepada para wisudawan, Airlangga mengatakan tetap menjalin komunikasi di internal partai.

Airlangga tidak menjelaskan lebih jauh komunikasi yang dibahas. Ia pun bergegas meninggalkan wartawan lalu masuk ke dalam mobil.

“Tetapi komunikasi sudah ada, sebagai kader siap,” ujarnya, Sabtu (25/11/2017).

Airlangga tidak banyak menjelaskan soal peluangnya menjadi ketua umum. Ia berpendapat sedang berada di perguruan tinggi sehingga enggan membahas soal politik.

“Wah, ini disclaimer. Ini di wilayah kampus,” ujar Airlangga lagi.

Sekadar diketahui, Airlangga pernah mencalonkan sebagai calon ketua umum saat rapat Munas Golkar pada April 2016 lalu. Namun saat itu yang terpilih adalah Setya Novanto.

Dikutip dari tribunnews.com, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla tidak mempermasalahkan jika nantinya Hartarto memiliki rangkap jabatan yakni sebagai Ketua Umum Golkar dan Menteri Perindustrian.

Dari sisi etika, menurut Kalla tidak ada masalah bila Airlangga merangkap jabatan sebagai ketua umum Golkar. Kalla dulu pernah merangkap jabatan sebagai Wakil Presiden dan Ketum Golkar.

"Secara etika biasa-biasa saja. Dulu saya wapres (juga) ketua Golkar, bisa. Etika tidak soal. Ibu Mega (Megawati) ketua Partai juga Wapres. Pak SBY, Ketua Demokrat juga Presiden, tidak masalah," tuturnya.

Rangkap atau tidaknya jabatan Airlangga masih jauh. Dalam rapat pleno partai Golkar, Selasa kemarin, diputuskan menunjuk Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham sebagai pelaksana tugas Ketua Umum Golkar hingga gugatan praperadilan Novanto diputuskan.

Golkar baru akan menggelar Munaslub (Musyawarah Nasional Luar Biasa) bila gugatan praperadilan Novanto ditolak.

Dari Dalam Tahanan, Novanto menulis surat yang isinya menolak diganti dari Ketua DPR dan Ketum Golkar.

Baca: Dimas Anggara Foto Bareng Nadine Chandrawinata di Resepsi Marcel- Priscilla, Netizen: Sayang Banget

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved