Pemilik Kafe ‘Mbok Kom’ Perlakukan Karyawannya yang Mantan Napi dan Disabilitas sebagai Teman
Kafe dengan tema artistik, vintage, milenium, hingga klasik sudah umum ditemui di Surabaya.
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kafe dengan tema artistik, vintage, milenium, hingga klasik sudah umum ditemui di Surabaya.
Namun, di Kafe Mbok Kom yang terletak di Jalan Ketintang Madya Nomor 50, Surabaya justru beda dari yang lain.
Muhammad Obik (31) atau yang lebih dikenal dengan Obik, memberanikan diri untuk mempekerjakan penyandang disabilitas dan mantan narapidana di kafe yang launching pada 17 Oktober 2017 itu.
Obik berpesan untuk para karyawannya, yang seperti halnya dirinya untuk tak menganggap dirinya sebagai bos, melainkan sebagai mitra atau rekanan.
Dengan rendah hati, Obik tak ingin pegawainya menganggap dirinya sebagai atasan, justru sebaliknya.
Ia menginginkan dirinya dianggap sebagai teman sebayanya.
Namun, hal itu tetap dirasa Obik tak mengurangi rasa hormat, kepercayaan, dan integritas antara pemilik dan pegawainya.
"Ya ayok kita berpacu, kita bermitra, jangan menganggap saya bos atau juragan, kita berjuang bersama," sambungnya.
Hal yang disampaikannya itu, supaya teman-temannya bisa berpikir berbeda dan lebih inovatif serta tak ragu untuk menyampaikan keluh kesah serta saran.
Harapan Obik, teman-temannya tersebut dapat lebih sukses darinya dan mampu memperjuangkan sesamanya.
Tak hanya disabilitas, ia juga mempekerjakan para residivis (mantan narapidana) pelaku kejahatan.
Sejumlah residivis yang dipekerjakan pun beragam, ada yang pernah mencuri, jambret, merampok, hingga membunuh.