Jumlah Uang Lusuh di Jawa Timur Tercatat Makin Sedikit, Begini Penjelasannya
Standar Kelusuhan Uang atau Soil Level di Jawa Timur meningkat hingga 50 persen. Difi Ahmad Djohansyah, Kepala Perwakilan...
Penulis: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aulia Fitri Herdiana
TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP - Standar Kelusuhan Uang atau Soil Level di Jawa Timur meningkat hingga 50 persen.
Difi Ahmad Djohansyah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur mengatakan, soil level Jawa Timur tumbuh dari level 6 menjadi level 9.
Artinya, jumlah uang lusuh yang beredar di masyarakat Jawa Timur semakin sedikit.
"Pada semester 2 ini ada peningkatan signifikan soil level karena adanya kas titipan dan BI Jangkau," ucap Difi saat menghadiri peresmian Kantor Kas Titipan Bank Indonesia di BNI, Sumenep, Jumat (15/12/2017).
(Jose Mourinho Diperiksa FA Lantaran Sampaikan Pesan Ini Pada Wasit Sebelum Lawan Manchester City)
Soil level memiliki tingkatan dari level terendah, yaitu satu hingga level tertinggi yaitu 16.
Semakin tinggi levelnya, artinya semakin baik kualitas uang yang beredar di masyarakat.
Difi menyebutkan meningkatnya soil level di Jawa Timur didukung oleh peningkatan signifikan yang terjadi di wilayah Madura.
"Ini luar biasa, artinya semakin banyak Uang Layak Edar (ULE) yang beredar di masyarakat, maka akan kami tingkatkan terus melalui program BI Jangkau atau Kas Titipan ini," tambahnya.
Saat ini, Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur telah meresmikan 7 titik Kas Titipan yaitu di Bojonegoro, Probolinggo, Madiun, Ponorogo, Banyuwangi, Pamekasan dan Sumenep.