Masuk Perdana Usai Libur Panjang, Siswa SDN di Mojokerto Bingung Lihat Hal Tak Terduga di Sekolahnya
Semangat siswa hari pertama masuk sekolah berakhir pahit, karena gedung sekolah tempat menimba ilmu disegel dan tak bisa dimasuki. Padahal ...
Penulis: Rorry Nurmawati | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Aktifitas belajar mengajar di SDN 1 Kranggan Kota Mojokerto, dihentikan lantaran sekolah disegel oleh seseorang yang mengaku sebagai ahli waris pemilik lahan, almarhum Sareh Sujono pada Senin (1/1/2018) dini hari.
Diduga, penyegelan ini merupakan bentuk protes keluarga ahli waris atas sengketa lahan yang tak segera diselesaikan oleh pihak Pemkot Mojokerto.
pengamatan Surya di lokasi, penyegelan dilakukan dengan cara, menggembok dua pintu pagar sekolah yang berada di depan dan belakang, dengan menggunakan rantai dan gembok.
Selain penggembokan, ahli waris juga membentangkan spanduk berwarna merah bertuliskan:
'Pemberitahuan!!!, Untuk sementara proses belajar mengajar di dalam sekolahan SDN Kranggan 1 dinon aktifkan sementara, berhubung lahan yang ditempati belum ada penyelesaian dengan keluarga ahli waris dari Sareh Sujono Almarhum'.
Razia Tenda Kemping di Bantaran Brantas, Astaga 2 Cewek dan Seorang Lelaki Sedang Beginiian
Selama Libur Panjang Natal dan Tahun Baru, 1 Juta Penumpang Serbu Bandara Juanda
Penyegelan itu, pertama kali diketahui oleh Sinanto penjaga yang saat itu terkunci di dalam sekolah.
Mengetahui pintu gerbang terkunci dengan gembok yang berbeda, pria 51 tahun ini kemudian menjebol dinding belakang yang terbuat dari seng.
Aksi penyegelan ini, banyak membuat wali murid resah.
Sejak Selasa pagi (2/1/2018) banyak wali murid yang datang ke sekolah untuk memastikan kebenarannya, meskipun telah diberitahu oleh pihak sekolah.
Tiga Gudang Biji Plastik di Sidoarjo Ludes Terbakar dan Rata Dengan Tanah
"Saya dikasih tahu dari teman, kalau sekolah ditutup sama ahli waris. Makanya saya cek, ternyata benar," kata Leriska seorang wali murid, Selasa (2/1/2018).
Perempuan warga Juritan, Kecamatan Prajurit Kulon ini menyayangkan aksi penyegelan secara sepihak oleh ahli waris.
Sebab, dengan penyegelan ini para siswa tidak bisa mendapatkan pelajaran dengan semestinya. Padahal Selasa hari ini adalah hari pertama siswa kembali masuk sekolah setelah libur panjang.
"Harusnya jangan anak-anak yang jadi korbannya," tandasnya.
Usai 3 Orang Ditelan Ombak Pantai Teluk Asmara, Giliran Pulau Sempu dan Balekambang Makan Korban
(Surya/Rorry Nurmawati)