Pilgub Jatim 2018
Khofifah-Emil Pilih Daftar ke KPU di Injury Time, Ini Penjelasan Lengkap Ketua Tim Suksesnya
Demi strategi khusus, pasangan Khofifah-Emil memilih mendaftar secara resmi di KPU di hari terakhir waktu pendaftaran.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, kemungkinan belum akan mendaftar secara resmi di KPU dalam waktu dekat.
Ketua Tim Pemenangan Pasangan Khofifah-Emil KH M Roziki mengatakan, pihaknya akan mendaftarkan kandidatnya di hari terakhir masa pendaftaran, Rabu (9/1/2018) mendatang.
"Insya Allah, Rabu pagi kami akan mendaftar di KPU," ujarnya, kepada Surya.co.id, Minggu (7/1/2017), ketika dikonfirmasi dari Surabaya.
Roziki memberikan alasan pihaknya memilih di hari terakhir masa pendaftaran di KPU.
Bupati Anas Mundur dari Pencalonan, Khofifah-Emil Langsung Tancap Gas Serbu Banyuwangi
Senin Besok Pendaftaran Cagub Resmi Dibuka, KPU Sebut Pendaftar Pertama Masih Misterius
Untuk diketahui, KPU Jatim membuka masa pendaftaran hanya selama tiga hari, mulai 8 sampai 10 Januari 2018..
Menurut Roziki, saat ini pihaknya masih dalam tahap menyelesaikan berkas persyaratan pencalonan di KPU.
Untuk diketahui, masing-masing kandidat memang diberikan tanggungjawab sejumlah persyaratan yang harus dilengkapi.
Di antaranya adalah dokumen CV pribadi, visi dan misi, hingga bukti dukungan partai dari masing-masing kandidat.
Risma Rajin Ambil Tanaman dari Megawati, Begini Sikap PDIP Saat Dia Tak Mau Dampingi Gus Ipul
Yang mana, harus mencapai 20 persen dari jumlah kursi DPRD Jatim Atau 25 persen dari total suara di pemilu 2014 lalu.
Penyerahan tersebut harus dilakukan langsung oleh pimpinan pejabat struktural masing-masing partai, di antaranya ketua dan sekretaris partai.
Alasan kedua, masing-masing ketua partai politik pengusung Khofifah masih berhalangan hadir di dua hari pertama.
Pasangan Khofifah-Emil kemungkinan besar akan diusung oleh lima partai politik. Yakni, Demokrat, Golkar, PPP, Nasdem, dan Hanura.