Lamongan Jadi Sentra Cabai
Potensi apapun, termasuk dibidang pertanian. Saat melihat budidaya pertanian dibidang cabai di Brondong Kecamatan Brondong, misalnya.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Bupati Fadeli terus berinovasi untuk mewujudkan kesejahteraan warganya. Berbagai terobosan terus dilakukan.
Potensi apapun, termasuk dibidang pertanian. Saat melihat budidaya pertanian dibidang cabai di Brondong Kecamatan Brondong, misalnya.
Fadeli langsung menjadikan sentra pelbagai jenis cabai untuk mempermudah mengontrol pasar terutama menstabilkan harga.
Lokasi sentra cabai terletak di Kecamatan Brondong, Paciran, dan Solokuro. Sejumlah desa-desa di tiga kecamatan itu selama ini memang dikenal sebagai penghasil pelbagai jenis cabai.
Dari cabai rawit, cabai hijau, hingga cabai keriting. Total lahan cabai di tiga kecamatan itu mencapai seluas 3.919 hektare.
"Untuk program percontohan, pada tahun 2017 Pemkab Lamongan memasok bantuan penanaman cabai rawit seluas 50 hektare," kata Fadeki.
Program ini lanjutan dari sebelumnya seluas 75 hektare pada 2016. Pemkab Lamongan memfokuskan tiga kecamatan di jalur Pantura ini sebagai sentra cabai.
Untuk program ini, benih yang ditanam jenis cabai rawit varietas baskara. Cabai yang sudah ditanam di Kecamatan Laren di atas lahan seluas 75 hektare ini dinilai cocok untuk Lamongan, terutama di pesisir utara.
Sedang pada 2017 dipusatkan di Kecamatan Brondong, Solokuro, dan Paciran.
Program ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan produksi cabai rawit. Selain menjaga pasokan di pasaran stabil. "Harga cabai kan naik-turun,” katanya.
Data di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Lamongan menyebutkan musim tanam 2016 produksi cabai rawit mencapai 37.554 kuintal dengan total lahan panen seluas 3.919 hektare.
Rinciannya di Kecamatan Paciran yakni 1.735 hektare, Brondong 1.118 hektare, dan Solokuro seluas 757 hektare.
Pada 2017 ditargetkan panen seluas 4.594 hektare. Dengan sasaran panen terluas di Kecamatan Paciran bisa mencapai 2.359 hektare, Brondong 1.083 hektare, dan Solokuro 839 hektare.
Ia berharap, kedepan produktifitasnya terus naik dan harganya juga bisa diharapkan, agar kesejahteraan petani semakin meningkat.(Surya/Hanif Manshuri)