Jalan Keluar Istana hingga Dilempari Botol, Berikut 5 Fakta Seputar Aksi Menteri Susi Temui Nelayan
Nelayan yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Indonesia pada Rabu (17/1/2018) menggelar aksi demo pada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM - Ribuan nelayan yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Indonesia pada Rabu (17/1/2018) menggelar aksi demo kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Hal itu dikarenakan pernyataan Susi terkait larangan penggunaan cantrang untuk menangkap ikan.
Kebijakan pelarangan penggunaan alat tangkap cantrang sendiri bertujuan untuk menjaga laut Indonesia.
Pasalnya, penggunaan cantrang dinilai membuat ekosistem laut rusak sehingga menyebabkan produktivitas dasar perairan berkurang.
(Hasil Leg 1 Babak Perempat Final Copa del Rey, Sevilla Secara Mengejutkan Kalahkan Atletico Madrid)
Rupanya, para nelayan menolak peraturan Kementerian dan Perikanan (KKP) mengenai penggunaan cantrang atau payang yang berlaku 1 Januari 2018.
Dilansir dari Kompas.com, Nelayan Pantai Utara Pulau Jawa telah memenuhi jalan seputar Istana sejak Senin pagi (15/1/2017).

Nelayan menuntut pemerintah melegalkan cantrang sebagai alat penangkap ikan.
Hingga pukul 15.00 WIB, massa masih berkumpul di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.
Dari hasil diskusi, pemerintah memutuskan untuk memperbolehkan pemakaian alat tangkap cantrang untuk waktu yang tak ditentukan.
(Diwarnai Kegagalan Penalti Lionel Messi, FC Barcelona Dipaksa Takluk 0-1 dari Espanyol)
Keputusan ini diumumkan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kepada para nelayan yang berdemo di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Rupanya, ada beberapa hal menarik terkait aksi Susi temui nelayan yang sedang berdemo tersebut.
Dilansir dari beberapa sumber artikel Kompas.com dan Tribunnews.com, berikut beberapa hal menariknya.