Surabaya Setahun Ada Lebih dari 2000 Pasangan Lakukan Bayi Tabung Versi Guru Besar Unair Ini
Guru besar Universitas Airlangga, Prof Samsul Hadi Dr SpOG (K) mengatakan ada setidaknya lebih dari 2000.
Penulis: Manik Priyo Prabowo | Editor: Edwin Fajerial
Laporan wartawan TribunJatim.com, Manik Priyo Prabowo
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Guru besar Universitas Airlangga, Prof Samsul Hadi Dr SpOG (K) mengatakan ada setidaknya lebih dari 2000 lebih pasangan di Kota Surabaya menjalani program bayi tabung.
“Angka ini bahkan terus meningkat. Hal ini dikarenakan adanya pola hidup yang tak sehat,” tandas Samsul Hadi saat Family Gathering di Hotel Swiss-Belinn Manyar, Surabaya, Jatim, pada Minggu (28/1/2018). .
Stres dan gaya hidup tak sehat, kata Samsul Hadi, merupakan faktor utama pasangan suami istri sulit mendapatkan buah hati.
Bagaimana tidak, dari dua faktor kecil tersebut ternyata membuat proses pembentukan sel telur dan pembuahan terkendala.
“Jadi faktor utama adalah stres dan kesehatan sel telor. Kalau pasutri setres maka sel telor tak akan terbentuk dan pembuahan pun tak akan terjadi,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, seluruh pasangan yang keduanya bekerja, merokok, tak olahraga, mengonsumsi makanan berkimia dan mengonsumsi miras harus dikurangi.
“Ada lagi manusia sekarang banyak mengonsumsi limbah secara tak lamgsung. Contohnya menghirup polusi dan makan sayur non bioponik,” paparnya.
“Minimaislah konsumsi dan pola hidup tak sehat itu. Maka bahagialah keluara yang mendapatkan buah hati,” pungkas senior program bayi tabung di Kota Surabaya ini.