Beroperasi di Taman Kota, Wanita ini Pepet Lelaki Sasaran Lalu Buka Resleting dan . . .
Wanita ini benar-benar nekat saat beraksi, di taman kota yang ramai orang dia memepet lelaki lalu ...
Penulis: Fatkhul Alamy | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Antin Zubaidah (38) harus berurusan hukum dengan Unit Reskrim Polsek Tambaksari Surabaya.
Wanita yang tinggal di DKA Tegal Surabaya ini ditangkap setelah ketahuan mengambil hanpohone (HP) di Taman Mundu, Tambaksari Surabaya, Selasa (6/2/2018).
Kapolsek Tambaksari Surabaya Kompol Prayitno mengatakan, pelaku ini menyikat HP milik Sulaiman (38), warga Salak Tertek, Pare, Kediri.
Saat itu, korban bersama anak dan istrinya berjalan-jalan di Taman Mundu sudah dibuntuti oleh tersangka.
Bakar Istri Hidup-hidup Gara-gara Cupang, Pria ini Kena Karma Selama Sembilan Tahun
Kenalan dengan Orang di Bus Kota, Pria ini Malah Tertipu Rp 45 Juta
Selanjutnya, ketika korban sedang menggendong anaknya, tersangka membuka resleting tas korban dan mengambil HP dan sudah sempat di bawa kabur.
"Akhirnya korban curiga dan sadar usai dipepet oleh pelaku itu," kata Prayitno, Rabu (7/2/2018).
Korban yang menyadari HP-nya hilang, kemudian melapor ke polisi Polsek Tambaksari yang sedang patroli di sekitar Stadion Gelora 10 November Surabaya.
Setelah korban memberikan keterangan singkat dan mendapati ciri-ciri terduga pelaku, polisi kemudian melakukan penyelidikan dan pengejaran di area taman.
Setelah Sumpah Pocong Siswanya, SMKN 4 Kota Malang Ditampar Malu dan Terjadilah Hal Tak Terduga
Selanjutnya tersangka dapat diamankan. Polisi juga mengamankan barang bukti yang disimpan di tas. Saat itu pelaku ini sedang duduk di warung.
Selanjutnya tersangka dan barang bukti dibawa ke Polsek Tambaksari Surabaya guna dilakukan penahanan.
“Saya terpaksa mencuri, karena butuh uang untuk beli susu anak. Saya tidak memiliki pekerjaan dan kebutuhannya banyak,” ucap Antin di hadapan petugas.
Gara-gara Disalip, Anggota TNI ini Ngamuk di Lamongan, Pecah Kaca Bus dan Tembakkan Pistol Hingga
6 Hari Pasca Guru Budi Meninggal, Pelayat Terus Padati Rumah Duka, Para Donator Juga Tak Mau Kalah
(Surya/Fatkhul Alamy)