5 Momen Menarik di 'Mata Najwa: Kartu Kuning Jokowi', dari Sosok Zaadit Taqwa Hingga Gaya Moeldoko
Berbagai persoalan dibahas dalam acara tersebut mulai tanggapan mengenai aksi 'kartu kuning' Zaadit, gizi buruk di Papua, dan dwifungsi Porli.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Alga W
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM - Ketua BEM Universitas Airlangga, Zaadit Taqwa, menarik perhatian lantaran mengacungkan 'kartu kuning' kepada Presiden Jokowi saat menjadi tamu undangan dalam acara Dies Natalis ke-68 UI, Jumat (2/2/2018) lalu.
Aksinya tersebut menuai pro dan kontra dari masyarakat.
Menanggapi hal itu, acara 'Mata Najwa' mengundang sejumlah Ketua BEM dari berbagai universitas di Indonesia.
Turut hadir mulai dari Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Gafar Revindo, Ketua BEM IPB Qudsyi Ainul Fawaid, Presiden Keluarga Mahasiswa ITB Ardhi Rasy Wardhana, dan Presiden Mahasiswa UGM Obed Kresna Widya Pratistha.
Orang Papua Asli Beri Kartu Hitam ke Ketua BEM UI, Fahri Hamzah, dan Fadli Zon, Jangan Ngoceh Saja
Tak hanya ketua BEM, sejumlah politikus yang merupakan mantan aktivis, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, serta Menteri Riset dan Teknologi Mohammad Nasir, turut hadir dalam acara tersebut.
Berbagai persoalan dibahas dalam acara tersebut mulai tanggapan mengenai aksi 'kartu kuning' Zaadit, gizi buruk di Papua, dan dwifungsi Porli.
Rupanya, ada beberapa fakta menarik di acara Mata Najwa 'Kartu Kuning Jokowi'.
Dilansir dari beberapa sumber artikel, berikut beberapa di antaranya.
Bupati Asmat Sudah Cabut Status KLB Campak-Gizi Buruk, Ketua BEM UI Dinilai Terlambat dan Disindir
1. Jaket Zaadit yang beda
Ada yang beda dari penampilan Zaadit Taqwa saat hadiri acara Mata Najwa.
Dilansir dari TribunStyle.com, Ketua BEM UI tersebut mengenakan almamater yang berbeda dari sebelumnya.
Bergerak Jauh Sebelum Kartu Kuning, Aksi Mantan Ketua BEM FIB UI Ini Makin Sudutkan Zaadit Taqwa