Curhatan Ibu Korban Tenggelam di Pantai Ungapan, Dapat Permintaan Maaf Anaknya usai Dinyatakan Tewas
Rachmad Fauzy, warga Waringin Kedurus, Sawunggaling, Wonokromo, Kota Surabaya, menjadi korban tenggelam usai terseret ombak Pantai Ungapan
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Siti Nur Hasanah mengaku syok saat mendengar kabar bahwa anak ketiganya, Fauzy meninggal.
Mulanya, ia bercerita, ada dua anggota kepolisian dari Polsek Wonokromo, Surabaya, mendatangi rumahnya.
"Saya kira kurir olshop, soalnya Fauzy suka beli barang lewat online. Jantungku rasanya copot, anak saya kenapa pak?" tanya Sanah, sapaan Ibu korban, Selasa (6/3/2018).
Akhirnya, kepolisian meminta bertemu dengan Ketua RT setempat.
(Merasa Kagum, Santriwati Ini Langsung Peluk Khofifah Indar Parawansa Sambil Menangis Saat Bertemu)
"Aku bingung mau ninggalin abah saya atau ngantarkan polisi tadi," jelasnya.
Akhirnya, ia menanyakan kepada menantunya, yang rumahnya tidak jauh dari kediaman Bu Sanah.
"Dirahasiakan sebelumnya oleh kepolisian dan menantu saya," jelasnya.
Dengan rasa penasaran, Sanah menelepon Fauzy tepat pada pukul 12.15 WIB.
"Setelah Zuhur saya sempat telepon, awalnya gak nyambung berkali-kali, akhirnya saya pindah di depan pintu rumah supaya dapat sinyal dan nyambung," jelasnya.
Tak berselang lama terderngar suara anak bungsu dari Sanah.
(Hendak Liburan, Mahasiswa Universitas Katolik Widya Karya Tewas Terseret Ombak Pantai Ungapan)
"Anakku kamu dimana nak?" tanya Sanah saat itu.
"Bu aku minta maaf ibu," kata Sanah menirukan suara jawaban dari teleponnya.