Pilgub Jatim 2018
Hadiri Haul KH Damanhuri Genggong Probolinggo, Gus Ipul Ajak Umat Jaga Persatuan
Saifullah Yusuf menghadiri Haul Akbar KHM Damanhuri Romli, di Ponpes Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Calon Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf menghadiri Haul Akbar KHM Damanhuri Romli, di Ponpes Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo, Selasa (6/3/2018) malam.
Gus Ipul langsung disambut oleh pengasuh Ponpes, Zainul Hasan, KH Hasan Mutawakkil Alallah dan ribuan jemaah yang hadir dalam acara tersebut.
Hadir juga KH Agoes Ali Masyhuri, Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Salawat, Sidoarjo yang juga merupakan Wakil Rois PWNU Jatim.
(Dua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti Soekarno Pilih Mundur dan Fokus ke Muslimat NU)
Dalam sambutannya, Gus Ipul mengajak para jemaah untuk selalu menjaga persatuan.
"Majelis haul itu sekaligus sebagai instrumen pemersatu bangsa. Kami selalu rutin datang ke berbagai haul sebagai salah satu bentuk dukungan acara ini," ujar Gus Ipul, Selasa (6/3/2018).
Gus Ipul juga mengatakan, haul para ulama adalah salah satu acara yang rutin ia datangi tiap tahunnya.
"Termasuk untuk haul di Ponpes Zainul Hasan ini, kami selalu datang setahun sekali. Almarhum para Kiai di pesantren ini adalah guru serta ulama yang yang menjadi panutan hingga kini," lanjutnya.
(Persela Lamongan Tuntaskan Perburuan Pemain Asing, Shohei Matsunaga Jadi Rekrutan Terakhir)
Gus Ipul menjelaskan, acara haul tak hanya diisi dengan acara doa serta tausiyah.
Namun bisa juga digunakan untuk saling sapa, menjaga solidaritas, saling peduli, dan menjaga silaturahmi.
Ketua PBNU ini mengatakan, semangat persatuan ini selaras dengan cita-cita agama.
Oleh karena itu, keduanya harus berjalan berkesinambungan serta terus menerus.
(Kunjungi Makam Sunan Ampel Surabaya, Gus Ipul Ingin Ada Museum di Tempat Wisata Religi)
"Majelis menjadi seruan, ayo mondok sampai rabi. Ayo ngaji sampai mati. Artinya menuntut ilmu di pesantren bisa dilakukan sampai menemukan jodoh, namun untuk mengaji agama harus dilakukan hingga meninggal. Satu di antara cara mengaji agama itu adalah melalui haul ini," urai Wakil Gubernur Jatim dua periode ini.