Di UB Malang, Digelar Bedah Buku Anak Sersan Jadi Panglima, 'Buku Tentang Sahabat'
Buku kisah hidup Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto "Anak Sersan Jadi Panglima"DI Gedung B FISIP Universitas Brawijaya Kota Malang
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Buku tentang kisah hidup Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto "Anak Sersan Jadi Panglima" dibedah di Gedung B FISIP Universitas Brawijaya Kota Malang, Kamis (8/3/2018).
Ini menjadi bedah buku yang kali pertama digelar semenjak buku itu diluncurkan oleh Gramedia pada 12 Februari 2018.
Buku itu ditulis oleh Eddy Suprapto, mantan jurnalis. Eddy mengatakan jika Kota Malang menjadi lokasi kota pertama yang menjadi lokasi bedab buku.
"Karena Malang memiliki nilai historis dalam terutama bagi Panglima. Selain tempat kelahiran, Panglima tumbuh kembang di sini, saya bersama beberapa teman yang hadir di sini adalah teman sekolah," ujar Eddy.
Baca: Getaran Dahsyat Ledakan Gas di SPBU Berbek Sidoarjo Terasa Sampai Radius 1 Kilometer Lebih
Eddy merupakan teman SMA Hadi di SMAN 1 Lawang.
Namun Eddy menegaskan buku itu ditulis tidak sekadar atas nama pertemanan. "Bagi seorang jurnalis, sosok seorang Panglima selalu renyah dan menarik untuk ditulis," imbuhnya.
Buku itu menampilkan tulisan kisah hidup Hadi. Sejumlah orang menjadi narasumber di buku itu. Beberapa sumber adalah keluarga Hadi dan koleganya.
Baca: Aktivis Mahasiswa Gabungan Tolak Kedatangan Jokowi di Tuban, Ini Alasannya. . .
Salah satunya adalah Kolonel Wahyu Tjahjadi, adik Hadi Tjahjanto.
Wahyu yang juga menjadi narasumber dalam bedah buku itu mengatakan ada satu hal yang bisa menggambarkan sang kakak.
Baca: Artis Syahrini Didesak Minta Maaf ke Pengelola Tol Waru Juanda, Masalahnya ini. . .
"Mikul nduwur mendem njero. Seorang pimpinan itu harus menunjukkan keagungan atau kebaikan dan memendam kekurangan atau masalah," ujar Wahyu yang berdinas di Mabes TNI AU itu.
Selain Wahyu, Wakil Dekan FISIP UB Anang Sujoko juga menjadi pembicara di seminar dan bedah buku itu. (Uni)