Akhirnya Empat Pejabat Banyuwangi Tak Plt Lagi
mpat pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Banyuwangi, akhirnya tidak lagi berstatus pelaksana tugas (Plt)
Penulis: Haorrahman | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM,BANYUWANGI - Empat pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Banyuwangi, akhirnya tidak lagi berstatus pelaksana tugas (Plt). Mereka resmi berstatus definitif.
Empat pejabat tersebut adalah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar), Muhammad Yanuarto Bramuda; Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP), Edi Supriono; Kepala Badan Pendapatan Daerah (Kapabapenda), Nafiul Huda; dan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Kadiskop UKM), Alief Setiono.
Keempat pejabat yang sebelumnya berstatus pelaksana tugas tersebut, resmi dilantik Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Senin (12/3/2018).
"Ini merupakan strategi Banyuwangi. Sebelum mengangkat kepala dinas, terlebih dahulu mereka dinilai oleh publik," kata Abdullah Azwar Anas.
Dengan demikian sebelum definitif sebagai kepala dinas, mereka telah teruji dan menunjukkan kinerja.
"Sebelum menjabat kepala dinas, mereka harus menunjukkan kualitasnya terlebih dahulu," kata Abdullah Azwar Anas.
Seperti Bramuda telah enam tahun berstatus Plt. Nafiul Huda dan Edi dua tahun menjadi Plt.
Baca: 6 Fakta Sir William Henry Perkin, Sosok Penemu Pewarna Sintetis yang Bikin Dunia Mabuk Warna Ungu!
Anas meminta, tidak hanya pada kepala dinas yang baru, namun juga pada kepala SKPD lainnya agar separuh waktu kerjanya banyak di lapangan.
"Semua kepala dinas, separuh waktunya harus di lapangan," kata bupati 44 tahun tersebut.
Menurut Anas, dengan berada di lapangan bisa menyentuh psikologis masyarakat. Saat ini semua sistem di Banyuwangi telah online, sehingga sebenarnya bisa dipantau dari kantor.
"Tapi menyentuh psikologis masyarakat itu yang penting. Beda rasanya kalau disentuh oleh kepala dinas langsung," tambah Anas.
Baca: Warga Tulungagung Sulistriani ini Kecewa, Mengapa KIS Miliknya Dinonaktifkan
Selain itu, Anas mengintruksikan agar SKPD terus berinovasi. Ini karena Banyuwangi telah menjadi perhatian publik, sehingga inovasi harus terus dilakukan.
"Tantangan Banyuwangi ke depan semakin berat. Karena itu butuh inovasi-inovasi baru," tambah Anas. (Haorrahman)