Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Beginilah Asal Mula Terciptanya Kampung Parikan di Surabaya, Semua Berawal dari Hal Ini

Sebuah perkampungan dengan image kumuh di wilayah Surabaya Utara disulap menjadi unik nan elok.

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNJATIM.COM/PRADHITYA FAUZI
Sejumlah warga berkumpul di Balai RW Kampung Parikan Surabaya, Minggu (11/3/2018) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebuah perkampungan dengan image kumuh di wilayah Surabaya Utara disulap menjadi unik nan elok.

Warga yang berada di RT 7, RW 4, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya menepis tudingan kumuh selama ini pada kampung tersebut.

Ketua RT 7, RW 4, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Muhammad Yusuf menuturkan awal mula berdirinya Kampung Parikan dimulai munculnya ide dari sebuah obrolan santai tepi sungai.

"Idenya berawal dari warga saling ngobrol, lalu ada sponsor, kebetulan gayung bersambut dengan ide dari seorang mahasiswa Petra bernama Erwin, sampai akhirnya dibentuklah sedemikian rupa," terang Yusuf pada TribunJatim.com, Minggu (11/3/2018)

Ia menambahkan obrolan itu merujuk pada suatu tujuan mulia agar kampung tersebut tak hanya tenar, tapi juga memberikan dampak positif dan mendatangkan income bagi warganya.

Lalu, warganya pun turut mendukung penuh apa yang direncanakan tersebut.

Dengan antusiasme warga yang besar itulah, akhirnya tercetuslah nama Kampung Parikan atau yang dalam bahasa Indonesia disebut Pantun.

Awal mula, Yusuf beserta sejumlah pengurus kampung dan warga mengalami kendala dari segi modal dan tempat.

Hingga akhirnya Yusuf mengusulkan hal tersebut pada lurah setempat dan disetujui.

"Saya sudah bilang ke bu lurah, bagaimana biar kampung sini ada daya tariknya, lalu didatangkanlah tim mural dari pemerintah untuk mewarnai rumah warga beserta catnya," lanjut Yusuf sembari menunjuk contoh parikan yang ada di sisi kirinya.

Kata Yusuf, realisasi pembuatan parikan itu telag berlangsung pada awal Februari yang lalu.

Satu persatu rumah diwarbai dan diberi parikan sesuai keinginan pelukis dan request dari warga.

Hingga akhirnya terealisasikan sekitar 50 persen dari jumlah kepala keluarga (KK) yang ada.

"Awal bulan kemarin, ngecatnya dari arah timur ke barat, pengerjaannya sekitar dua minggu berjalan dan akhirnya kami tentukan bikin parikan secara spontan dengan Lukman (ketua tim mural)," bebernya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved