Datang ke Banyuwangi, Karina Kartika Sari Anak Bung Karno Lakukan Hal Tak Terduga
Karina Kartika Sari, Anak Presiden Pertama Soekarno datang ke Banyuwangi. Yang dilakukannya tak terduga, hingga ...
Penulis: Haorrahman | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Anak dari Presiden RI Pertama Soekarno, Karina Kartika Sari, datang ke Banyuwangi, Selasa (20/3/2018).
Kunjungan anak Presiden Soekarno dari istri Ratna Sari Dewi Soekarno itu, untuk kerjasama penguatan kualitas pendidikan dasar anak-anak di Kabupaten Banyuwangi.
Kartika merupakan pendiri Yayasan Kartika Sari Foundation (KSF), yang berkantor di Belanda.
KSF merupakan lembaga non-profit yang bergerak dalam pengembangan potensi anak-anak. KSF akan membantu pendidikan dasar di Banyuwangi.
"Kami melihat Banyuwangi punya komitmen yang tinggi terhadap pendidikan, dan telah berjalan baik, sehingga kami pilih untuk kerjasama. Kami berharap bisa memberikan nilai tambah pendidikan dasar di Banyuwangi," kata Kartika.
Inilah Destinasi Wisata Baru di Lamongan, Bukit Kapur Disulap Jadi Gunung Mas
Peringati Hari Pers Nasional, PWI Jatim Ziarah ke Makam Bung Karno
Selama ini di Indonesia, KSF baru mengembangkan pendidikan di tiga daerah. Banyuwangi menjadi daerah ketiga.
Sebelumnya KSF telah bekerja sama dengan Surabaya dan Jakarta.
"Sistem mengajar bukan hanya guru yang berdiri di antara anak-anak. Tetapi bisa jadi fasilitator untuk pengajaran yang menyenangkan, efektif dan efisien," imbuh Kartika.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima kasih KSF telah memilih Banyuwangi untuk membantu penguatan kualitas pendidikan di daerah.
"Kami berterima kasih, KSF telah memilih Banyuwangi. Bagi kami pendidikan adalag prioritas," tegasnya.
Inilah Kronologi Lengkap Kasus yang Menjerat Zaini, TKI Bangkalan yang Dieksekusi Mati di Arab Saudi
Menurut Anas, di Banyuwangi anggaran pendidikan adalah yang paling besar, hampir separuh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Tahun ini, Banyuwangi mengalokasikan Rp 1,04 triliun untuk pendidikan.
Anas menyambut hangat tawaran dari KSF tersebut. Hal tersebut, sesuai dengan harapan Pemkab Banyuwangi untuk membangun pendidikan yang melibatkan partisipasi masyarakat secara efektif.