Pilgub Jatim 2018
Ketua PW Muhammadiyah Jatim Yakin Warga Mampu Pilih Pemimpin yang Punya Nilai Keadilan
Warga Muhammadiyah Jawa Timur dipersilahkan bebas untuk memilih pemimpinnya di Pilgub Jatim 2018.
Penulis: Aqwamit Torik | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Warga Muhammadiyah Jawa Timur dipersilahkan bebas untuk memilih pemimpinnya di Pilgub Jatim 2018, karena tak ada fatwa yang menganjurkan untuk memilih satu pasangan calon.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur, KH Saad Ibrahim, saat mengikuti dialog Menakar Aspirasi Umat Pemilihan Gubernur Jatim 2018 di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Rabu (21/3/2018).
Seperti yang diketahui, dalam Pilgub Jatim 2018 ada dua pasang calon yang bertarung, yakni Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak di nomor urut 1, sedangkan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno di nomor urut 2.
(Semangat Gotong Royong, Puti Guntur Soekarno Kukuhkan Relawan Pemenangan Gus Ipul-Mbak Puti di Tuban)
Menurut KH Saad Ibrahim memilih seorang pemimpin itu hukumnya wajib, bahkan pentingnya punya pemimpin itu ada dalam beberapa dalil, jadi warga Muhammadiyah tak perlu diberikan fatwa.
"Saya yakin warga Muhammadiyah di Jawa Timur bisa tentukan pilihan melalui pertimbangan, yang satu di antaranya adalah pertimbangan kepedulian pada kepentingan agama," ungkap KH Saad Ibrahim.
KH Saad menambahkan, Muhammadiyah mempunyai peran untuk membangun bangsa, dan juga berperan dalam membangun nilai politik.
"Siapapun yang memiliki nilai keadilan pasti akan berpihak pada yang benar," jelasnya.
(Infrastruktur di Pasar Baru Tuban Perlu Ditingkatkan, Khofifah: Ayo Belanja ke Pasar Tradisional)