E-commerce dan Transportasi Online Berkembang Pesat, Indonesia Minim Prodi Pengolah Big Data
Perkembangan dunia digital membuat banyak data bisa diperoleh dengan mudah. Sayang program studi yang mendukung minim banget.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perkembangan dunia digital saat ini membuat banyak data bisa diperoleh. Termasuk data sebagai dasar penentuan target pasar ataupun riset.
Sayangnya, di Indonesia masih minim program studi yang konsentrasinya pada pengolahan big data.
Big Data adalah sebuah teknologi baru di dunia teknologi informasi dimana memungkinan proses pengolahan, penyimpanan dan analisis data dalam beragam bentuk atau format, berjumlah besar dan pertambahan data yang sangat cepat.
Pakar Statistik ITS Surabaya Kresnayana Yahya mengungkapkan, di ITS Surabaya baru saja di buka Prodi Aquaria.
Tetapi keberadaan prodi menimbulkan banyak pertanyaan, sampai kakeknya juga tanya kerjanya nanti jadi apa usai lulus kuliah.
"Takutnya mereka cuma tahu gajinya besar tidak tahu pekerjaannya apa. Padahal Aquaria pekerjaannya berhubungan dengan banyak perhitungan penting," ungkapnya, dalam Seminar "E-Commerce di Indonesia, Pembunuh atau Penyelamat Toko Retail?" Di Univeraitas Ciputra, Kamis (22/3/2018).
Jaringan Pembobol Kartu Kredit di Jatim Ternyata Anggota Komunitas Hacker Kolam Tuyul
Baru Diluncurkan, Aplikasi e-SIM Polres Malang Kota Langsung Diserbu Warga
Di Amerika, lanjutnya, isu marak ada data dipakai facebook untuk kepentingannya mengolah aplikasi. Tapi di Indonesia belum pernah dipikirkan banyak pihak.
"Seperti di Gojek ada kesimpulan tahunan pelanggannya habis waktu berapa hemat biaya berapa. Bagi orang lain mungkin so what? tetapi buat perusahaan lain mungkin merupakan future dan pasarnya," urainya.
Ia mengungkapkan apabila dapat mengelola Big Data dengan baik dan benar. Kemudian dipadukan dengan pengembangan wawasan yang ada untuk mengubahnya menjadi suatu nilai, merupakan hal yang sangat penting.
Karena hal tersebut dapat meningkatkan kompetensi dari perusahaan di Indonesia dan organisasi global.
"Big Data merupakan Industri yang masih baru di Indonesia. Hal ini tentunya mempercepat masyarakat Indonesia untuk menjalankan industri e-commerce dan bersaing dalam Masyarakat Ekonomi Asean, yang berarti masyarakat yang memiliki keahlian dalam bidang ini akan selangkah lebih maju dalam trend global," jelasnya.
Kirim Surat Cerai dari Luar Negeri, Rumah TKW ini Langsung Dibuldoser Suami
Dengan perkembangan Big Data yang sangat cepat, pekerjaan sebagai data engineer atau data scientist akan sangat diminati dalam dunia kerja.