Buruh Bangunan Tewas Disambar Kereta Api di Jemur Wonosari, Teman Korban: Kelihatan Tergesa-gesa
Pria kelahiran Wonogiri, 4 Agustus 1952 itu tewas di tempat usai terserempet kereta api di Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Nasib tragis harus dialami seorang pria bernama Suparman (68).
Pria kelahiran Wonogiri, 4 Agustus 1952 itu tewas di tempat usai terserempet kereta api di Jalan Ahmad Yani Surabaya (depan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim) pada Selasa (27/3/2018) petang sekitar pukul 18.00 WIB.
Seorang rekan kerja korban bernama Katno menuturkan beberapa hal pasca kejadian itu pada TribunJatim.com, saat itu Suparman (60) tengah tergesa-gesa.
Pasalnya, Suparman baru saja menerima panggilan masuk melalui telepon selulernya.
Ternyata, panggilan itu berasal dari anaknya yang diketahui tinggal di area Menanggal, Surabaya.
Katno mengungkapkan, ekspresi wajah Suparman terlihat panik beberapa menit setelah menerima telepon dari anaknya.
( Pamit Jenguk Anak Sakit, Buruh Bangunan Tewas Disambar Kereta Api di Jemur Wonosari )
"Ya sepertinya panik, sebelumnya dia di telepon anaknya di Menanggal," kata Katno sembari menunjuk ke arah TKP.
Katno mengimbuhkan akibat tergesa-gesa itu lah, Suparman mengabaikan kereta api yang tengah melintas.
Ketika itu, Suparman akan menyeberang perlintasan kereta api dari sisi timur menuju utara.
Dari data yang dihimpun TribunJatim.com dilapangan, Suparman adalah warga Jawa Tengah.
Katnp juga menuturkan istri dari Suparman juga pernah bekerja di Jalan Kebonsari, Surabaya.
( Tiba-tiba Menyeberang, Wanita Tua Tanpa Identitas Tewas usai Tertabrak Kereta di Ngagel Surabaya )
"Setiap hari sama saya di proyek ruko ini, biasanya kalau dengar adzan langsung cepat-cepat ambil air wudlu terus sholat, nah anehnya ini tadi belum azan tapi dia (Suparman) kelihatan buru-buru," aku Marno sembari berkaca-kaca.