Gara-gara Blankon, Pjs Wali Kota Wahid Wahyudi Diserbu Turis Prancis
Pjs Wali Kota Malang Wahid Wahyudi tak menyangka dia langsung diserbu para wisatawan Prancis gara-gara blankon.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Wisatawan dari Prancis terlihat kagum dengan pakaian tradisional yang dipakai pejabat Pemkot Malang, Selasa (3/4/2018).
Para turis ini melihatnya ketika mereka sedang mengikuti 'walking tour' di Kota Malang.
Ke-12 orang turis itu sedang berjalan-jalan melihat wisata kota (city tour) di Kota Malang.
Tempat yang menjadi tujuan mereka antara lain kawasan Ijen Boulevard, Taman Bundar Tugu, Balai Kota Malang, dan seputaran Kayutangan.
Mereka mengeliling rute dalam kota ini dengan berjalan kaki (walking tour). Salah satu tempat yang dituju adalah Balai Kota Malang, Selasa (3/4/2018) menjelang siang.
Bidik Pasar Pekerja di Kota Kecil, Sriwijaya Air Buka Rute Surabaya ke Batulicin dan Kotabaru
Siswi SMA yang Buang Bayinya Sendiri Tak Jadi Dihukum, Juga Dibolehkan Lakukan ini
Ketika tiba di balai kota, para turis ini mendapat pemandangan tidak biasa.
Selain gedung bernilai heritage yang sedianya memang hendak dilihat, mereka juga menemukan pejabat Kota Malang yang berpakaian khas Malangan, atau berpakaian tradisional.
Pemandangan ini membuat mereka banyak bertanya. Terutama tentang blankon yang dipakai oleh pejabat laki-laki, salah satunya Pjs Wali Kota Malang Wahid Wahyudi.
Tidak hanya itu saja, ketika mereka tiba, saat itu sejumlah pejabat sedang berfoto. Para turis pun memotret pejabat yang sedang berfoto. Akhirnya Wahid juga mengajak para turis itu untuk berfoto.
Cashback Hanya Rp 2 juta, Pengusaha ini Malah Tanam Investasi Rp 5,2 Miliar, Astaga Ternyata
"Kami senang di sini, karena dari semua tempat yang kami kunjungi di Indonesia, di sini yang paling hijau. Orang-orangnya juga ramah, terus ketika di sini (balai kota) juga diajak berfoto," ujar Gisella, salah satu turis.
Sedangkan Maria Christina terkesan dengan pakaian tradisional para pejabat itu. "Itu (sambil menunjuk blankon) unik. Sangat nyaman di sini, atmosfernya juga enak. Kostumnya cakep," kata Maria dalam bahasa Prancis.
Herman, pemandu wisata mereka yang mengartikan perbincangan para turis itu. Herman mengatakan, 12 orang turis itu semuanya dari Prancis.