Kombes Pol Rudi Setiawan Resmi Lantik 5 Jabatan Baru di Polrestabes Surabaya

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebanyak lima pejabat Kepolisian di Polrestabes Surabaya bergulir, Kapolrestabes Surabaya resmi lantik pejabat baru di Polrestabes Surabaya, Selasa (3/4/2018).

Jabatan tersebut di antaranya Kapolsek Bubutan, Kasat Tahti, Kasitipol, Kasium, dan Kasub Bag Humas Polrestabes Surabaya.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan turut berterima kasih atas kerja sama anggotanya, mengabdi di Polrestabes Surabaya saat pelantikan pejabat baru.

Menurutnya, rotasi jabatan ini merupakan kebijakan pimpinan berdasarkan kebutuhan menjawab tantang tugas dan pengembangan karier personel Polri.

Bukan Vanessa Angel, 2 Artis Ini yang Hibur Didi Mahardika Saat Bersedih Ditinggal Pergi Sang Ayah

"Serah terima ini bukan hanya formalitas dan seremonial, tapi upaya untuk meningkatkan produksifitas dan kinerja kesatuan menghadapi tantangan tugas yang dirasakan semakin berat dan komplek, sehingga efektif dan efisien," ujar Rudi.

Selain Kapolsek Bubutan, jabatan Kasat Tahti turut bergulir dari Kompol Sunardi yang akan menjabat Kasubbagrohjas Bagwatpersro SDM Polda Jatim.

Kasat Tahti akan dijabat oleh Kompol I Wayan Purwa yang sebelumnya menjabat Kasubbagminopsnal Bagbinopsnal Ditlantas Polda Jatim.

Viral Puisi Sukmawati Soekarnoputri Disebut Lecehkan Agama, Ini Jawaban Tegas Sang Anak Paundrakarna

Selain itu, Jabatan Kasitipol yang dijabat oleh Kompol Nuraeni yang akan dijabat Kompol Lily Djafar yang sebelumnya sebagai Kasub Bag Humas Polrestabes Surabaya.

Kompol Nuraeni akan menjabat sebagai Kasium Polrestabes Surabaya menggantikan Kompol Khususiyah yang saat ini menjabat Pamen Polrestabes Surabaya.

"Semoga apa yang dilakukan menjadi ladang ibadah, semoga menjadi anak tangga meniti karier yang lebih tinggi dan lebih baik. Tetap menjaga tali silaturahmi dengan keluarga besar Polrestabes Surabaya," pungkas Rudi.

7 Fakta tentang Sukmawati Soekarnoputri, Putri Presiden Soekarno yang Puisinya Kontroversial