Galang Cap Telapak Tangan Bersama, Tolak Kekerasan Anak di CFD Taman Bungkul Surabaya
Kampanye penolakan kekerasan terhadap anak yang dilakukan Yayasan Yatim Mandiri Surabaya tak hanya diisi aksi treatikal dan baca puisi.
Penulis: Fatkhul Alamy | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kampanye penolakan kekerasan terhadap anak yang dilakukan Yayasan Yatim Mandiri Surabaya tak hanya diisi aksi treatikal dan baca puisi.
Ada juga penggalangan cap telapak tangan bersama bagi pengunjung Car Free Day (CFD) di Taman Bungkul Surabaya, Minggu (8/4/2018) pagi.
Para pengunjung CFD pun antusias menyambut aksi ini. Mereka ramai-ramai membubuhkan cap telapak tangan pakai cat ke spanduk berwarna putih. Selain cat telapak tangan, plwarga juga bisa membubuhkan tanda tangan pakai spidol.
"Seru juga, semoga tidak ada lagi kekerasan terhadap anak di Surabaya," ucap Nirma, salah satu pengunjung CFD yang ikut membubuhkan capnt lapak gangan, Minggu (8/4/2018).
Baca: Harian Surya Bangga Persembahkab Event Rail Run Untuk Warga Malang Raya
Ya, itulah aksi yang dilakukan Yayasan Yatim Mandiri Surabaya guna berkampanye "Stop Kekerasan Anak".
Kecuali treatikal dan cap telapak tangan, acara sisi dengan bagia-bai paket sembako kepada anak yatim dan warga kurang mampu.
"Kami juga ada bati sosial dan donor darah. Donor darah targeynya bisa diikuti 500 pedonor," sebut Ainul Mahbub, Kepala Cabang Yatim Mandiri Surabaya.
Ainul menjelaskan, kegiatan ini sebagai event menyambut HUT ke-24 Yatim Mandiri Surabaya. Tema utamanya mengusung "Stop Kekerasan Anak".
Dari kegiatan ini, lanjut Ainul, pihaknya ingin menyuarakan gerakan moral bersama-sama warga Surabaya melawan kekerasan anak.
Menurut Ainuk, saat ini kekerasan terhadsp anak marak terjadindi masyarakat. Baik dilakukan sesama anak, orangtua ke anak atau masyarakat ke anak.
Baca: Rayakan Ulang Tahun, Farah Quinn Unggah Foto Masa Kecil, Sosok Wanita Cantik ini Jadi Sorotan
"Kami terketuk menyuarakan ini (stop kekerasn anak). Kami ingin sosialiasi kepada masyarakat Surabaya supaya bisa meminimalisir kekrasan anak," tutur Ainul.
Dati gerakan ini, Ainul berharap anak-anak dapat dilindungi dari kekerasan, anak butuh pendampingan, perlindungan ddmi masa depan lebh baik.
"Mari mandirikan anak yatim, dan masa depannya diperhatikan," pungkas Ainul. (Surya/Fatkhul Alamy)