Sektor Meetings, Conference and Exhibitions Beri Potensi Bisnis yang Menjanjikan, Kenapa?
Sahat melanjutkan, maka dari itu, layanan PrintQoe.com hadir untuk berkolaborasi dengan kota/kabupaten setempat di Jawa Timur.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Edwin Fajerial
Laporan wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pertumbuhan bisnis printing di Jawa Timur semakin dinamis.
Hal ini terjadi karena semakin sering dihelatnya sosialisasi Indonesia Convention and Exhibition Bureau (INACEB) yang merupakan mitra strategis promosi kegiatan meetings, conference and exhibitions (MICE) oleh Kementerian Pariwisata di kota-kota besar di Indonesia, termasuk Kota Surabaya.
Menanggapi hal ini, Presiden Direktur PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI), Sahat Sihombing mengatakan, sektor MICE memiliki multiplier effect yang sangat besar hingga menjadi potensi bisnis menjanjikan.
Mulai dari event organizer, jasa transportasi hingga produk percetakan seperti Books, Flyers, Letterhead, Brochure, Business Card, Envelope, Manuals, dan Certificates.
( Buka Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, Risma Ingin Startup Surabaya Bisa Kuasai Pasar Dunia )
"Data yang diperoleh dari Kementerian Pariwisata, dalam setahun setidaknya ada 350 ribu orang mengikuti berbagai acara MICE di Indonesia dengan transaksi lebih dari Rp 25 Triliun," katanya disela Sosialisasi E-Commerce B2B dan B2G Astragraphia Xprins di Hotel Sheraton, Surabaya, Kamis (3/5/2018).
Apalagi, tahun ini Surabaya menjadi satu di antara yang menjadi fokus pengembangan wisata MICE di Indonesia.
"Sehingga pasti akan sangat besar permintaan produk percetakan seperti flyer, business card, manuals," paparnya.
Sahat melanjutkan, maka dari itu, layanan PrintQoe.com hadir untuk berkolaborasi dengan kota/kabupaten setempat di Jawa Timur.
( Didukung Bisnis Digital yang Meningkat, Telkomsel Catatkan Pendapatan 2017 Sebesar 93,2 Triliun )
"Termasuk Surabaya untuk menjadi jembatan terpenuhinya segala kebutuhan untuk wisata MICE melalui jaringan distribusi Astragraphia," lanjutnya lagi.
Hingga kini, Sahat menyebut, pihaknya telah memiliki sebanyak 36 ribu pelanggan. Di mana, pelanggan dari ranah pemerintah yang paling dominan dan produk IT yang paling banyak diincar.