Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Paguyuban Becak Larang Grab Jemput Penumpang di Tempat Strategis ini

Upaya penolakan terhadap layanan ojek online terus dilakukan paguyuban tukang becak, dengan beragam cara.

Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
SURYA/DAVID YOHANES
Papan pembatasan Grab di Stasiun Tulungagung, Senin (7/5/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebuah papan petunjuk dipasang di sisi utara Stasiun Tulungagung, di Jalan Pangeran antasari.

Papan berbentuk bulat ini berjarak sekitar 150 meter dari pintu stasiun, dan bertuliskan “Titik Penjemputan Grab Stasiun TA”.

Papan serupa juga dipasang di sisi selatan stasiun Tulungagung, tepatnya di depan area pertokoan, sekitar 200 meter dari pintu stasiun.

Papan-papan petunjuk ini dipasang oleh paguyuban becak Stasiun Tulungagung. Tujuannya untuk membatasi Grab, agar tidak mengambil penumpang tepat di pintu keluar stasiun.

Ngaku Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Komplotan Alimudin Dengan Mudah Dapat Ratusan Juta

Gombloh (45), salah satu tukang becak di stasiun Tulungagung mengatakan, pemasangan tersebut memang dilakukan oleh pihaknya.

Sebab selama ini sudah terbentuk Paguyuban Becak Stasiun Tulungagung, dan sudah dikuatkan akta notaris.

"Kasihan tukang becak yang mangkal di sini. Biar enak, sama-sama jalan," ujar seorang tukang becak yang ditemui di Stasiun Tulungagung, Gombloh, Senin (7/5/2018).

Gombloh menuturkan, saat ini ada sekitar 50 hingga 70 tukang becak di Stasiun Tulungagung. Selain itu ada sekitar tujuh orang ojek pangkalan. Selama ini mereka menggantungkan hidup dari penumpang yang turun dari kereta api.

"Yang menyakitkan bagi kami, Grab mengambil penumpang tepat di depan stasiun. Kami pasti kalah kalau disuruh bersaing dengan Grab," keluh Gombloh.

Inilah 10 Fakta Wanita Jepang, Nomor 5 Bikin Pria di Indonesia Bangga dan Makin Berharga

Karena itu para tukang becak mengacu pada kesepakatan Bulan Februari silam, antara becak dan ojek pangkalan dengan Grab. Di titik yang disepakati, seperti terminal, Grab boleh mengambil penumpang minimal 200 meter dari pintu keluar.

Dengan pembatasan ini diharapkan bisa melindungi pendapatan para tukang becak.

Masih menurut Gombloh, sering kali Grab motor tidak memakai seragam saat ambil penumpang. Apalagi saat malam, Grab mobil sering beroperasi diam-diam.

"Kalau mobil kan tidak ada tanda khusus. Kami tahunya saat bertanya pada penumpang," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved