Ekonom Universitas Brawijaya Sebut Gus Ipul-Mbak Puti Mampu Beri Solusi di Debat Pilgub ke Dua
Debat Pilgub Jatim kedua telah dilaksanakan di Dyandra Convention Center, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Selasa malam (8/5/2016).
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Chandra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Debat Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jatim kedua telah dilaksanakan di Dyandra Convention Center, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Selasa malam (8/5/2016).
Kedua pasangan calon yakni Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak serta Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno tunjukkan kemampuannya dalam debat bertema “Ekonomi dan Pembangunan”.
Ekonom Universitas Brawijaya, Dias Satria PhD, menilai, duet Gus Ipul-Mbak Puti lebih mampu mengelaborasikan janji kerjanya dengan lebih fokus menghadirkan solusi bagi masyarakat.
“Dia berangkat dari kinerja dan penguasaan masalah selama 10 tahun (menjabat), dan dengan pengalaman itu, dia sampaikan solusi terukur,” ujar Dias di Surabaya, Rabu (9/5/2018).
(Gelar Press Release, Polda Jatim Kembali Berhasil Ungkap Kasus Penipuan Online)
(Harga Kedelai Impor Naik, Ini Siasat Pengusaha Tahu Agar Jualan Tetap Lancar)
Menurut Dias, tujuan pembangunan yang ingin disampaikan Gus Ipul sangat jelas dan spesifik.
Doktor ekonomi lulusan University of Adelaide, Australia itu mencatat, ada tiga hal penting yang selama debat menjadi fokus utama Gus Ipul-Puti.
Pertama, pembangunan inklusif dan berkeadilan.
Gus Ipul berulang kali menyatakan pentingnya pembangunan dan infrastruktur berkeadilan.
”Jadi tidak semata-mata bicara infrastruktur dalam konteks elitis, tapi bagaimana itu bisa menyentuh kebutuhan rakyat, seperti sanitasi, rumah layak huni, dan irigasi, infrastruktur yang gerakkan ekonomi rakyat,” ujarnya.
Dan yang tidak dilupakan adalah infrastruktur sosial.
”Misalnya dengan penguatan kelompok sadar wisata untuk pengembangan destinasi yang disebut Gus Ipul dan Puti bisa membuka ratusan ribu lapangan pekerjaan baru,” ujarnya.
Konsep itulah, kata Dias, yang dibutuhkan Jawa Timur untuk mengurangi kesenjangan.
(VIDEO: Simulasi Evakuasi KM Setya Kencana 2 yang Terbakar Diwarnai Isak Tangis Keluarga Korban)
(Bukan yang Pertama, Isu Sule Digugat Istri Pada 2012 Silam karena Orang Ketiga Juga Bikin Gempar)
Hal ini termasuk fokus Gus Ipul dalam menekan kesenjangan antara kawasan utara dan Selatan Jatim lewat program 'Tebar Jala'.
Selama ini, kawasan Jatom bagian utara dinilai lebih sejahtera dibanding daerah kawasan selatan Jatim.