Serangan Bom di Surabaya
Tetangga Bantah Jika Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri 3 Gereja di Surabaya Baru Pulang dari Suriah
Pelaku kerap menyapa para tetangga saat melalui rumah berukuran 10x20 meter yang dihuni enam anggota keluarga tersebut.
Penulis: Nurul Aini | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini.
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Terduga pelaku teror bom di tiga gereja di Surabaya sebelumnya dikabarkan baru pulang dari Suriah.
Hal tersebut dibantah tetangga pelaku yang setiap hari bertemu dengan keluarga pelaku.
Ketua RT setempat, Korihan mengatakan keluarga tersebut tidak pernah pergi dalam waktu yang lama.
"Pernah dua hari tidak muncul di musola sudah dicari sama tetangga lain ternyata bapaknya sakit tapi ada di rumah," kata Korihan, Senin (14/5/2018)
Korihan sangat yakin mereka tidak pernah dari Suriah khususnya sejak tinggal di perumahan tersebut sejak 2012.
( Mapolrestabes Surabaya Diteror Bom, 10 Orang Jadi Korban, di Antaranya Diduga Pelaku yang Tewas )
Kegiatan di rumah pelaku juga tidak ada yang nampak mencolok.
Pelaku kerap menyapa para tetangga saat melalui rumah berukuran 10x20 meter yang dihuni enam anggota keluarga tersebut.
"Keseharian ya lalu lalangnya rumah dan tempat usahanya itu, jual minyak kemiri dan jinten," kata Korihan.
Pembeli jualan pelaku juga dari beraham kalangan termasuk orang-orang non muslim.
"Mereka biasa berbaur, pembelinya itu kadang cina," kata Korihan
Sikap keluarga pelaku yang ramah membuatnya tidak pernah punya masalah dengan tetangga.
( Ternyata, Ini Sosok Polisi yang Aksi Heroik Evakuasi Anak-anak Ledakan Bom Polrestabes Surabaya )
Mengetahui seluruh keluarga tersebut tewas dalam aksi bom bunuh diri membuat para tetangga kaget tidak menyangka.
"Kalaupun pernah bikin saya jengkel itu sekali. Saat saya minta dia ngumpulin KK (kartu keluarga) tidak segera dikasik. Sampai saya minta tiga kali. Itu lima bulan lalu," cerita korihan.
Saat itu ia selaku RT 03 di lingkungan pelaku mendapat pemberitahuan dari Pemkot ada nama-nama anak tidak memiliki akte kelahiran.
Di lingkungannya tidak hanya anak pelaku, beberapa warga lain juga ada yang tidak terdata.
Namun, keluarga pelaku tidak segera memberikan KK yang diminta RT.
( Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri di Tiga Gereja di Surabaya Dikenal Ramah pada Tetangga )
"Makanya saya jengkel karena sampai tiga kali nggak dikasih. Selain itu ndak pernah," cerita Korihan.