Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Serangan Bom di Surabaya

Ketua RT Beberkan Kepribadian Anton Ferdiantono, Teroris yang Disergap di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo

Ketua RT 11, RW 5, Manukan Kulon Surabaya membenarkan bila terduga teroris yang disergap di Rusunawa Wonocolo Taman, Sidoarjo, adalah warganya.

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/PRADHITYA FAUZI
Kondisi rumah Anton Ferdiantono, teroris yang disergap di Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo, yang tak terawat sejak bertahun-tahun, Selasa (15/5/2018) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Ketua RT 11, RW 5, Manukan Kulon Surabaya, Budi Santoso membenarkan bila terduga teroris yang disergap di Rusunawa Wonocolo Taman, Sepanjang, Sidoarjo, Anton Ferdiantono adalah warganya.

Hal itu disampaikan Budi ketika bertemu dengan TribunJatim.com di depan rumah Anton Ferdiantono, yang telah puluhan tahun tak ditempati.

Menurut Budi, semasa hidup Anton kerap dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

Anton jarang bergaul dengan warga sekitar.

Baca: Temuan Bom di Rumah Pelaku Ledakan Polrestabes Surabaya di Medokan Ayu Akan Diledakkan

"Dia (Anton) memang dikenal jarang bersosialisasi, untuk berbicara dengan tetangga juga jarang sekali," ujarnya pada TribunJatim.com.

Kata Budi, usai menikah dengan Puji Kuswati, Anton justru tak pernah terlihat lagi di lingkungan rumahnya.

Menurutnya, Anton juga telah meninggalkan rumahnya yang berada di Manukan Kulon Blok 19 H nomor 19, RT 11 RW 5 usai menikah dengan Puji

"Kalau semasa muda, Anton pernah aktif jadi remaja masjid RW 5, gak ada gelagat mencurigakan," ujar Budi sembari menunjuk ke rumah Anton, Selasa (15/5/2018).

Baca: 5 Fakta di Balik Pelaku Teror Bom Polrestabes Surabaya, Ada Hubungan dengan Pengeboman di 3 Gereja

Menurut Budi, tidak ada yang aneh dari pribadi Anton ketika itu.

Budi justru terkejut ketika baru mengetahui bila Anton terlibat dalam aksi dan jaringan terorisme pada Minggu (13/5/2018).

Malam itu juga, Budi mengatakan dirinya langsung di datangi Kapolsek, Kamtibmas, serta Camat TKP penyergapan pada Senin (14/5/2018) sekitar pukul 01.00 WIB untuk memberikan keterangan.

Selain itu, Budi mengutarakan, usai menikah, Anton dan Puji diketahuinya sering berpindah-pindah tempat tinggal.

Mulanya, Anton berpindah rumah di RT 9.

Baca: Sebelum Ledakan, Seorang Warga Lihat Tiga Wanita Hendak Masuk GKI Diponegoro Surabaya

Kemudian, Anton berpindah lagi ke RT 11 yang letaknya tak jauh dari rumah aslinya yang berada di depan gang.

Selanjutnya, Budi mengaku tak mengetahui lagi keberadaan Anton dan keluarganya.

"Sekitar tahun 2006 sampai 2008 Anton sering pindah," tutup Budi.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved