Serangan Bom di Surabaya
Fakta Peledakan Bom di Polrestabes Surabaya, Bonceng Anak hingga Temuan 54 Bom Berdaya Ledak Tinggi
Tri Murtiono merupakan satu di antara pengebom di Mako Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018).
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tri Murtiono merupakan satu di antara pengebom di Mako Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018).
Ia tewas usai meledakkan diri di pintu masuk pengamanan Mako Polrestabes Surabaya.
Setelah itu polisi menggeledah rumah Tri Murtiono di Jalan Tambak Medokan Ayu Surabaya untuk memastikan adanya bahan peledak di rumah tersebut.
Baca: Kumpulan Lengkap Niat Puasa Ramadan, Doa Berbuka, Niat Salat Sunat Tarawih dan Witir, Simak Hukumnya
Berikut beberapa fakta insiden peledakan bom di Mako Polrestabes Surabaya.
1. Anak Tri Murtiono Selamat

AAP (7), anak bungsu Tri Murtiono selamat dari ledakan bom yang diduga dilakukan keluarganya di depan Mako Polrestabes Surabaya.
AAP masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Sedangkan Tri Murtiono, Erni Ernawati dan dua anak lainnya tewas akibat ledakan bom tersebut.
Baca: Tangis Keluarga Pecah Saat Barang Kesayangan Evan dan Nathan Ikut Disematkan di Peti
2. Dikenal Tertutup oleh Tetangganya
Selama ini, warga mengenal Tri Murtiono sebagai pengusaha alumunium untuk tralis.
Meski begitu, warga mengatakan tidak ada aktivitas apapun di rumah Tri Murtiono terkait pekerjaannya itu.
Ia dikenal tertutup dan jarang berkumpul dengan warga, meski sesekali ikut siskamling.
3. Istri Pelaku Sempat Mendatangi Rumah Orang Tua Bersama Anaknya Membawa Tas Besar
Tetangga rumah orang tua pelaku Erni Ernawati mengatakan, sebelum kejadian, Erni sempat terlihat mendatangi rumah orang tuanya di Krukah Ngagel Surabaya.