Serangan Bom di Surabaya
Nasib Anak Teroris yang Selamat dari Bom Polrestabes Surabaya, Sebatang Kara Hingga Dibebani Hutang
Begini nasib AIS (7), bocah teroris yang selamat dari ledakan bom orangtuanya sendiri di Mapolrestabes Surabaya, Senin (15/5/2018).
Penulis: Triana Kusumaningrum | Editor: Cindy Dinda Andani
TRIBUNJATIM.COM - Setelah tiga gereja, Mapolrestabes Surabaya juga menjadi sasaran teroris pada Senin (14/5/2018).
Kabid Humas Polda Jatim menjelaskan kronologi peledakan yang tepatnya berada di gerbang pemeriksaan.
"Kejadiannya tadi di pos penjagaan tapi tidak sampai masuk," kata kata Kombes Frans Barung Mangera.
Baca: Merinding! Begini Cara Aneh Istri Terduga Teroris di Malang Beli Sayur, Kecurigaan Tetangga Terbukti
"Jadi ada mobil yang mau masuk, motor ini ada di belakang," lanjutnya.
Melalui CCTV terlihat pelaku menaiki motor hendak masuk ke Mapolrestabes Surabaya.
Saat di gerbang pemeriksaan, tiba-tiba bom meledak dari motor tersebut.

Baca: Anak Anton Ferdiantono Tolak Doktrin Jadi Teroris, Hidup Berbanding Terbalik dari Ayah-Ibunya
Akibat insiden ini, empat polisi dan enam warga sipil menjadi korban.
Pelaku keluarga teroris yaitu Tri Murdiono (40), Tri Ernawati (43), ADAM (19), dan MDS (14) tewas di tempat.
Sedangkan, anak bungsu teroris itu selamat dari bom yang meledak di gerbang pemeriksaan.
Baca: VIDEO: Momen Mengharukan Tri Rismaharini-Djarot Saiful Hidayat Kunjungi Anak dan Istri Aloysius Bayu
Bocah berkerudung tersebut tampak merangkak dari samping mobil dan motor yang rusak akibat bom.
Sementara api dan asap ledakan masih mengepul, ia mencoba berdiri sensiri.
Tim inafis Polrestabes Surabaya mencoba menghampiri, namun AKBP Ronny Faisal langsung menyelamatkannya.
Baca: Pesan Terakhir Tutik, Wanita Sopir Bus yang Jadi Korban Bom Gereja Surabaya, Mak Jleb Bacanya!
Video penyelamatan itu langsung viral di berbagai akun media sosial.
Banyak netizen yang menanyakan bagaimana nasib bocah malang itu selanjutnya.
Istri Kapolda Jatim, Lita Machfud, pun mengabarkan kondisi terkini sang bocah.

Baca: Pesan Terakhir Keluarga Dita Supriyanto Semasa Hidup, Ayah-Ibu-Anak Pengebom 3 Gereja Surabaya