Belasan Orang Berpakaian Busana Muslim Demo Depan PN Surabaya, Mereka Tuntut Perusahaan Ini
Mereka mengenakan atribut seperti orang melakukan ibadah haji atau umroh, melakukan aksi demo, Rabu, (30/5/2018).
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Belasan orang berkumpul di depan gedung Pengadilan NegeriSurabaya.
Mereka mengenakan atribut seperti orang melakukan ibadah haji atau umroh, melakukan aksi demo, Rabu, (30/5/2018).
Mereka diketahui merupakan korban dari kasus dugaan penipuan serta penggelapan program haji yang diselenggarakan oleh Dirut PT Global Accsess, Yunus Yamani terdakwa dalam perkara ini.
Massa yang mengatas namakan komunitas keluarga korban haji ini merasa tertipu oleh program yang dicanangkan perusahaan tersebut yakni naik haji 1 gratis 1.
Mereka meminta majelis hakim agar menghukum seberat-beratnya kepada terdakwa serta menyeret anaknya Nadya Faehani yang menjabat Direktur Keuangan.
"Kami mendesak agar jaksa dan hakim menetapkan Nadya Faehani sebagai tersangka pencucian uang," ujar Ridwan, yang mengaku keponakan dari keluarga korban.
Demo ini digelar sebelum perkara tersebut disidangkan dengan agenda duplik atau tanggapan dari Jaksa Penuntut Umum atas replik yang diajukan terdakwa Yunus Yamani melalui tim penasehat hukumnya.
Untuk diketahui, dalam dakwaan jaksa dijelaskan, Perkara Nomor 335/ Pid.B/2018/PN.Sby berawal saat Yunus Yamani selaku Dirut PT Global Acces sepakat melakukan kerjasama dengan Dicky Mastur Ahmad dan Harika Oscar Perdana (berkas terpisah) di bidang pemberangkatan haji plus.
Dari kerjasama itulah, akhirnya Yunus selaku Dirut PT Global Access menggelar program pemberangkatan haji plus pada 2012.
Padahal pada 2012, PT Global Access belum memgantongi izin pemberangkatan haji.
Meskipun tak mengantongi izin, Yunus tetap nekat menggelar program pemberangkatan haji plus.
Parahnya lagi, untuk menarik masyarakat, Yunus bersama Dicky dan Harika membuat program promosi pemberangkatan haji plus ‘Bayar 1 Gratis 1’.
Dengan membayar biaya sekitar USD 9.000, maka peserta akan mendapatkan keberangkatan untuk 2 orang dengan jadwal keberangkatan pada tahun 2016.
Dari situlah, dengan menggunakan nama PT Global Access akhirnya Dicky dan Harika kemudian menggelar seminar di Hotel Meritus (sekarang Pullman) pada September 2012.