Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Orkestra Asal Jerman Meriahkan Festival Patrol‎ Banyuwangi

Pelaksanaan hari kedua Festival Patrol Banyuwangi tak kalah meriahnya dengan hari pertama

Penulis: Haorrahman | Editor: Yoni Iskandar
Surya/Haorrahman
Penampilan orkestra asal Jerman, Steinhause Orchester Besigheim yang menjadi penampil pembuka, di Festival Patrol Banyuwang 

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Pelaksanaan hari kedua Festival Patrol Banyuwangi tak kalah meriahnya dengan hari pertama. Festival Patrol ini diwarnai penampilan orkestra asal Jerman, Steinhause Orchester Besigheim yang menjadi penampil pembuka, Selasa (29/5) malam.‎

Sebelum acara dimulai, para penonton sudah memadati areal Stadion Diponegoro tempat berlangsungnya acara. Tepat pukul 20.00 WIB, sang konduktor Roland Klaus Haug memasuki areal pertunjukan dimana 37 musisi dari Steinhause Orchester Besigheim telah bersiap. Kemudia dia menyapa penonton.

"Senang sekali kami bisa menampilkan musik kami di tengah keunikan musik tradisional Banyuwangi," sapa Roland dalam bahasa Inggris.

Setelah itu, harmonisasi musik-musik orkestra mengalir mengalun indah. Berbagai genre musik yang ditampilkan mulai klasik, pop, jazz mampu memuaskan para penikmatnya.

Baca: Remaja 16 Tahun yang Bunuh Diri Punya Peluang Masuk SMA Favorit di Kota Blitar

‘Steinhaus-Orchester Besigheim’ adalah orkestra dengan musisi amatir dari daerah Ludwigsburg. Para musisinya berusia antara 20 hingga 82 tahun. Repertoar mereka, termasuk musik konser, tergolong musik yang mudah didengar dari musisi populer seperti My Way Frank Sinatra dan tentu saja gaya khas untuk wind orkestra Jerman seperti Polka.

Total ada 8 lagu yang dimainkan, dua di antaranya lagu Indonesia, yakni Rayuan Pulau Kelapa dan sebuah lagu daerah Papua. "Saat kami membawakan lagu Indonesia, kita nyanyi bersama ya. Akan lebih asyik kalau dinyanyikan orang Indonesianya sendiri," ajak Roland.

Penonton pun mulai ikut bernyanyi bersama. Meski bernyanyi tanpa diiringi tepuk tangan, karena pertunjukan orkestra memang punya aturan khusus yang mensyaratkan penontonnya tidak bertepuk tangan di tengah alunan musik konser, namun masyarakat tetap bersemangat menyanyikan lagunya.

Baca: Janjikan THR, Bos Ajak Karyawati ke Hotel, Dipaksa Melayani Nafsu Bejatnya

Banyak di antara mereka mengaku senang dengan pertunjukan musik yang baru ditampilkan di Banyuwangi ini. Bambang Harsito, salah satu penonton yang tampak begitu menikmati pertunjukan tersebut.

"Bagi saya yang baru melihat orkestra di sini, bagus sekali pertunjukan musiknya. Mereka pastinya sangat terdidik di bidang musik. Tidak heran kalau mainnya bagus. Saya sangat terhibur sekali. Apalagi meski banyak di antara mereka yang berusia senja, namun mereka tetap semangat," ujar Bambang.

Roland mengaku senang bisa tampil di Banyuwangi.

"Ini adalah bagian dari road show kami keliling sejumlah kota di Indonesia. Banyuwangi adalah destinasi yang kami kunjungi sebelum manggung di Bali," kata Roland.

Kesempatan untuk bisa tampil di Banyuwangi sebenarnya sudah direncanakan sejak lama.

"Dua tahun lalu kami telah bertemu Bupati Anas saat berkunjung kemari dan ingin memperkenalkan musik kami pada warga Banyuwangi. Namun baru kali ini bisa terealisasi," ujar Roland.

Bagi Roland, ini adalah kehormatan bisa berkesempatan melihat dari dekat musik tradisional Banyuwangi.

"Kami terkesan. Musik patrol Banyuwangi ini tidak biasa dan sangat menarik. Suara penyanyinya pun unik. Ini suatu harmoni yang mengesankan," aku Roland.

Baca: Komplotan Pencuri Hewan di Pasuruan ini Punya Langganan dan Trik Membawa Hewannya

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved