Sempat Sapa Warga hingga Ada Hubungan Asmara, Ini 6 Fakta Pendeta Henderson Bunuh Anak Angkatnya
Korban ditemukan tewas dalam kondisi leher tergorok di dalam kamar mandi Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) Jalan Kebun Sayur.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM - Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Pendeta Henderson membuat geger masyarakat.
Korban ditemukan tewas dalam kondisi leher tergorok di dalam kamar mandi Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) Jalan Kebun Sayur, Gang Pendidikan, Dusun XII Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (31/5/2018).
Ia ternyata dibunuh oleh Pendeta Henderson yang tak lain adalah ayah angkatnya sendiri.
Dikutip dari beberapa sumber artikel, berikut beberapa fakta Pendeta Henderson bunuh anak angkatnya di Gereja.
1. Kondisi korban saat ditemukan tewas
Rosalia atau ditemukan tewas bersimbah darah tergeletak di lantai kamar mandi Gereja.
Saat ditemukan, kondisi bagian pinggang ke bawah tak menggunakan celana.
Polisi juga menemukan cairan diduga sperma pada kemaluan Rosalia.
"Setelah kami lakukan pemeriksaan awal, benar ada sperma tapi belum tahu itu punya siapa. Kami juga masih menunggu hasil autopsi dari pihak RS Bhayangkara Medan," ujar Kabid Humas Polda Sumut, AKBP Tatan Dirsan Atmaja kepada Harian Tribun Medan/daring Tribun- Medan.com melalui telepon seluler.
Pantauan Tribun Medan di lokasi, terlihat pada wajah Roslina terdapat lembam diduga bekas pukulan.
Pada pelipis sebelah kanan Roslina terlihat koyak, kurang lebih 2 cm.
Ia dipakaikan baju kemeja berwarna putih dengan motif bunga bordir berwarna putih.
2. Korban sempat ditelfon pelaku
Ibunda Rosalia, Renta menceritakan sebelum tewas, Rosalia sempat ditelepon oleh Pendeta Henderson sekitar pukul 09.00 WIB.
Pendeta menyuruhnya datang ke gereja pada pukul 11.30 WIB. Sekitar pukul 10.00 WIB, Rosalia pun pamit.
"Pas mau pergi, dia bilang (pamit) sama saya. Katanya, mau acara gereja mereka ke Kaban Jahe, sekaligus mau servis sepeda motornya terlebih dahulu katanya. Saat itu, enggak ada firasat apa-apa," tutur ibu enam anak ini.
3. Sempat diperkosa
Tak hanya mendapat kekerasan fisik. Ia pun diduga mendapat perlakuan kekerasan seksual.
Polisi menemukan zat cairan semacam sperma pada kemaluan warga yang tinggal di Desa Bangun Sari, Dusun XIV Salam Tani, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang ini.
Namun hingga berita ini dimuat, belum diperoleh keterangan dari tersangka.
"Saat ditemukan di lokasi kejadian, kondisi korban mengalami luka robek pada leher akibat benda tajam. Di kelamin korban juga terdapat sperma pelaku, serta kepala bagian belakang korban mengalami luka," kata Tatan Alumnus Akpol Tahun 1996 ini seraya mengatakan jenazah korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Meda, guna keperluan autopsi.
4. Pelaku ditangkap 7 jam setelah pembunuhan
Pelaku ditangkap pihak kepolisian 7 jam usai Rosalia ditemukan tewas.
Polisi dari Satuan Reserse Kriminal Polres Deliserdang menangkap Pendeta Henderson Sembiring Kembaren saat hendak melarikan diri, Kamis (31/5/2018) sore.
Ia diringkus sekitar pukul 16.30 WIB, berselang kurang-lebih tujuh jam setelah dugaan tindak pidana pembunuhan dan pelecehan seksual terhadap Rosalia Cici Maretini Siahaan (21 tahun).
5. Pelaku sempat menyapa warga
Seorang saksi mata perempuan mengatakan, sebelum temuan itu, sekira jam 11.00 Wib, warga sekitar gereja mendengar teriakan dari bagian belakang gereja.
“Kira-kira jam 11.00 Wib saya dengar teriakan suara macam orang minta tolong gitu dari belakang gereja. Tapi kami takut mendekat,” katanya dikutip dari Tribunnews.com
Tak lama kemudian, sang pendeta yang merupakan ayah angkat dari Rosalia keluar dari dalam dan langsung menggembok gerbang gereja.
“Sambil senyum-senyum, dia menyapa dan sempat bilang ke arah kami, ‘Sebentar ya aku beli nasi dulu’. Ada juga tadi warga yang nanya ke dia, tadi itu suara minta tolong siapa, dia jawab ‘Itu suara kucing,” katanya.
Karena penasaran, LP bersama sejumlah warga lainnya kemudian nekat melompat pagar untuk memeriksa dari arah suara jeritan di bagian belakang gereja.
6. Motif dan punya hubungan asmara
Kasat Reskrim Polres Deli Serdang, AKP Ruzi Gusman juga mengatakan telah menangkap terduga pelaku, Pendeta Henderson.
Penyidik saat ini masih mendalami motif pembunuhan.
Ia mengakui korban dan pelaku diduga menjalin hubungan asmara terlarang.
"Ada motif dendam juga ini. Karena ada hubungan asmara juga antara keduanya. Sementara itu dulu lah, Masih kita periksa ini," kata Ruzi dikutip dari Tribunnews.com
7. Sosok pelaku di mata orang-orang terdekatnya
Henderson Sembiring ternyata sosok yang dikenal baik di lingkungannya,
Tak hanya keluarganya, para warga di lingkungan tempat tinggalnya di Desa Nogo Rejo, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Derdang, Sumatera Utara, memberikan tanggapan yang serupa.
Kepala Desa Nogo Rejo, Suyono menjelaskan bahwa selama ini pelaku belum pernah menjelekkan nama deas.
"Ya bagus orangnya, selama ini gak ada yang aneh-aneh dilakukannya. Sama warga sini belum ada cacatnya lah. Baru kali ini saja kejadian seperti ini. Saya dan warga lain ya terkejut lah,"ujar Suyono Jumat, (1/6/2018) dikutip dari Tribunnews.com
Pada saat diwawancarai, kakak ipar pelaku itu juga sempat menangis dan menyebutkan bahwa adik iparnya adalah orang yang baik dan penyayang.
"Dia di rumahnya ini tinggal bersama mamakku yang sudah berusia 104 tahun. Kami saja anak-anaknya gak sanggup ngurus mamak kami ini, tapi dia sanggup. Sayang kali dia sama mamak kami ini,"kata M Br Ginting.
Meski sudah lanjut usia, Henderson tetap rajin membawakan ibu mertuanya itu untuk beribadah di gereja yang dia pimpin.