Rayuan Berujung Maut, Nyawa Pedagang Kacamata Ini Hampir Berakhir Gara-gara Goda Istri Siri Kuli
Unit Reskrim Polsek Wiyung, Surabaya, mengamankan seorang pria bernama Musta'in (30).
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Alga W
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Unit Reskrim Polsek Wiyung, Surabaya, mengamankan seorang pria bernama Musta'in (30).
Usut punya usut, pria asal Jombang yang kini tinggal di Jalan Gemol I C, Surabaya, tersebut hendak membunuh rekannya sendiri bernama Suyono (63).
Ternyata, rekannya yang merupakan tetangga kos asal Dusun Genjeng Panekan, Magetan, membuat Musta'in cemburu hingga naik pitam.
Beruntungnya, rencana buruk Musta'in tak terlaksana.
Baca: Usai Meninggalnya Razan Najjar, Beredar Foto Tentara yang Diklaim Telah Menembaknya, Seorang Wanita?
Ternyata, aksi pengancaman itu telah dilakukan pria asal Dusun Sepanyul, Gudo, Jombang, tersebut dua kali terhadap Suyono.
Penyebabnya dikarenakan sekitar pertengahan Mei 2018 lalu, istri siri Musta'in digoda Suyono.
Saat itu, Suyono tengah berada di kos dan disebut menggoda istri siri Musta'in saat Musta'in sedang bekerja.
Saat merayu istri siri Musta'in, Suyono mengataka akan menemani istri siri Musta'in yang sendirian di kos.
Baca: Militer Israel Bantah Klaim Penembak Razan Najjar adalah Tentara Wanitanya, Begini Penjelasannya
Mendengar hal itu, istri siri Musta'in merasa risih dan mengadu kepada suaminya sepulang kerja.
Ketika mendengar pengaduan dari istri sirinya, Musta'in langsung marah.
"Pelaku (Musta'in) sempat merencanakan aksi untuk memberi pelajaran kepada korban (Suyono)," terang Kanit Reskrim Polsek Wiyung, Ipda Sumarno.
Kemudian, ketika Suyono baru pulang kerja sembari membopong sejumlah barang dagangannya dan hendak masuk ke halaman kos, tiba-tiba tubuhnya bergetar.
Baca: Jika Terbukti Kejahatan Perang, Ini Hukuman untuk Sniper Penembak Paramedis Razan Najjar
Pria yang kesehariannya disibukkan dengan berdagang kacamata itu mendadak gemetar lantaran Musta'in langsung melabraknya yang marah sembari membawa sebilah celurit di tangan kanan.
Suyono seolah pasrah pada yang maha kuasa dan tak mampu berbuat banyak ketika Musta'in berada di hadapannya langsung.
